Peneliti: Dukungan ke Kopassus=Toleransi Kekerasan  

Reporter

Minggu, 7 April 2013 10:43 WIB

Markas Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, (5/4). ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo

TEMPO.CO, Yogyakarta -- Peneliti Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Najib Azca, berpandangan, munculnya pesan berantai yang menganggap Kopassus sebagai kesatria adalah hal yang berbahaya karena menggambarkan bentuk toleransi terhadap kekerasan. "Dukungan terhadap pelaku penembakan termasuk menghalalkan atau menjadi pembenaran tindakan premanisme," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 6 April 2013. (Baca: Beredar, Pesan Berantai Dukungan untuk Kopassus)

Ia mengatakan, premanisme tidak bisa diselesaikan menggunakan cara premanisme, seperti penembakan. Alasannya, cara itu justru akan mereproduksi kekerasan di masyarakat. "Semua bentuk kekerasan itu harus diselesaikan melalui mekanisme hukum. Jika tidak, akan menimbulkan tindakan-tindakan premanisme," katanya.

Menurut dia, dukungan terhadap pelaku penembakan yang muncul melalui pesan berantai bisa jadi sebagai bentuk keresahan masyarakat terhadap maraknya premanisme. Mereka kecewa karena polisi gagal memberikan jaminan rasa aman di ruang-ruang publik, seperti kafe dan tempat parkir. "Ini bisa menjadi kritik masyarakat terhadap polisi sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan-persoalan keamanan," katanya.

Najib Azca menambahkan, masyarakat perlu kritis menyikapi kasus penembakan di LP Cebongan. Peristiwa yang melatarbelakangi perkelahian di Hugo's Cafe perlu dilihat. "Tentu harus dilihat apakah ini ada kaitannya juga dengan persaingan antar-preman sebelumnya," katanya. (Baca: Investigasi Cebongan Versi TNI AD dan Polisi)

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Anny Pudjiastuti, hingga saat ini belum berkomentar tentang munculnya pesan berantai itu. Tempo berusaha menghubungi lewat pesan pendek di ponselnya. Namun belum direspons. Selengkapnya berita soal penyerbuan LP Sleman klik di sini.

SHINTA MAHARANI

Berita Lainnya:

Pengamat: Seharusnya Danjen Kopassus Dicopot
Polisi: Pencopotan Kapolda Tak Terkait Cebongan
Pangdam dan Kapolda Dicopot, Diduga Terlibat?
Komnas HAM Minta Kopassus Buktikan Kasus Cebongan
Investigasi Cebongan Versi TNI AD dan Polisi

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

15 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

16 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

17 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

17 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

17 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

18 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

18 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

18 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

18 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

18 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya