Adhyaksa: Ada Nama Baru di Kasus Hambalang

Jumat, 5 April 2013 22:16 WIB

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Adhyaksa Dault diperiksa yang kedua kalinya sebagai saksi kasus korupsi proyek Hambalang. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mengatakan pertanyaan penyidik kini sudah mengerucut dan menyebut nama baru.

Namun, Adhyaksa enggan membeberkan arah dari pengembangan penyidikan proyek berbiaya Rp 1,07 triliun tersebut. "Itu bagian pemeriksaan. Pokoknya sudah makin mengerucut dan ini penguatan dakwaan," kata Adhyaksa seusai pemeriksaan, Jumat siang, 5 April 2013. "Jadi arahnya lebih ke pendalaman-lah," kata dia.

Adhyaksa mengaku diperiksa sebagai saksi untuk ketiga tersangka, Andi Mallarangeng (Menteri Pemuda pengganti Adhyaksa), Deddy Kusdinar (Kepala Biro Keuangan Kementerian) dan Teuku Bagus Mohammad Noor (Kepala Operasi PT Adhi Karya --rekanan proyek).

Anas Urbaningrum, mantan Ketua Umum Partai Demokrat, juga menjadi tersangka kasus ini. Dia disangka menerima hadiah berupa mobil Toyota Harrier dan janji miliaran terkait proyek Hambalang dan proyek lainnya.

Adhyaksa mengatakan, penyidik KPK menanyakan kepadanya mengenai peran anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat. Tetapi dia tetap merahasiakan nama legislator --yang disebut-sebut penyidik-- dengan berdalih bagian dari rahasia penyidikan. Meski demikian, Adhyaksa mengakui kenal beberapa anggota DPR karena pernah menjabat menteri selama lima tahun.

"Pokoknya ada pertanyaan ke saya tentang anggota Dewan. Itu saja. Kan saya lima tahun menjadi menteri. Nah (ditanyakan), kenapa anggaran dari Rp 125 miliar menjadi Rp 2,7 triliun? Itu kan bukan pada periode saya," kata Adhyaksa.

Menurut Adhyaksa, penyidik mencecarnya beberapa pertanyaan selama dua jam. Beberapa pertanyaan penyidik serupa dengan sebelumnya, seperti tentang ihwal penganggaran tahun jamak proyek Hambalang dan proses pengadaan tanah yang sempat terhambat karena persoalan pelepasan Hak Guna Usaha dan sertifikat.

Hari ini, KPK juga memeriksa tiga saksi korupsi Hambalang, yaitu Rio Wilarso, Poniran, dan Hardiyanto. Ketiganya adalah pegawai Kementerian Pemuda. Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Priharsa Nugraha, mengatakan penyidik membutuhkan keterangan bersangkutan sehingga dipanggil oleh penyidik.

RUSMAN PARAQBUEQ


Berita Terpopuler:
U, Kopassus Pemberondong Tahanan LP Cebongan

Ini Peralatan Kopassus yang Serbu Lapas Cebongan

Penyerang Cebongan Anggota Kopassus

Serbu Cebongan, Tiga Anggota Kopassus Turun Gunung

Anggota Kopassus Buang CCTV Lapas Cebongan ke Kali

Berita terkait

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

4 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

9 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

18 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

18 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

20 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

21 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

23 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

1 hari lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

1 hari lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya