Sultan: Penyerang LP Cebongan ke Pengadilan Militer

Reporter

Jumat, 5 April 2013 15:08 WIB

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung penyelesaian kasus tragedi penyerangan LP Cebongan diproses melalui pengadilan militer. "Karena semua kan sudah jelas pelakunya, maka kami dukung proses hukum itu dilakukan TNI sendiri (di Pengadilan Militer), asal obyektif dan konsisten pada jalurnya," kata Sultan, Jumat, 5 April 2013.

Sebelumnya, berkembang wacana agar peradilan atas pelaku penyerangan LP Sleman dilakukan dengan cara peradilan sipil atau umum. Hal itu guna menjaga independensi dalam kasus yang dipicu dari aksi balas dendam korps baret merah tersebut atas terbunuhnya anggota Kopasus Kandang Menjangan, Sersan Satu Santoso, di Hugo's Cafe.

"Bagi kami yang penting segera proses hukum agar keadilan ditegakkan. Masyarakat juga tidak jadi bingung dan menduga-duga. Kami tak ingin peristiwa ini terjadi lagi di masa mendatang, khususnya di Yogya. Ini sudah cukup," kata Sultan.

Sultan melihat proses penegakan hukum dari kasus ini akan menjadi pembelajaran publik. Aksi kekerasan dengan dalih apa pun yang terbukti melanggar hak asasi manusia harus diproses hukum. "Soal mau proses hukumnya nanti akhirnya peradilan militer atau bagaimana, kami serahkan ke yang berwenang," kata dia.
Sedangkan soal upaya antisipasi aksi premanisme di tempat hiburan malam di Yogya, Sultan enggan berkomentar banyak. "Itu urusan saya sama Kapolda," kata Sultan.

Sempat berkembang isu di Yogyakarta, selepas adanya identitas pelaku penyerangan LP Sleman, kelompok Deki asal NTT akan melakukan aksi balas dendam. Namun, Sultan menegaskan persoalan tersebut tidak perlu ditanggapi dengan kekhawatiran. "Karena itu persoalan personal dan bukan masalah etnis. Tidak akan ada aksi (balas dendam) seperti itu," kata dia.

Komandan Korem 072/Pamungkas Yogyakarta Bridgen TNI Adi Widjaja menuturkan tindak lanjut terhadap sebelas anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang menjadi pelaku penembakan di LP Cebongan, 23 Maret 2013 lalu, selayaknya memang diselesaikan secara militer. "Diselesaikan di Pengadilan Militer tapi tetap terbuka," ujarnya, usai bertemu Sultan di Kepatihan.

Ia menuturkan, selepas pengakuan TNI atas keterlibatan anggota Kopassus dalam penyerangan LP Sleman, pengusutan masih tetap akan dilakukan pihak kepolisian. Sebab, diduga masih ada pelaku lain dalam kasus terbunuhnya Sertu Santoso di Hugo's Cafe yang belum ditangkap.

PRIBADI WICAKSONO

Topik terhangat:
Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas

Berita terpopuler lainnya:

Penyerang Cebongan Anggota Kopassus
U, Kopassus Pemberondong Tahanan LP Cebongan

Anggota Kopassus Buang CCTV LP Cebongan ke Kali

Ini Peralatan Kopassus yang Serbu LP Cebongan

Serbu Cebongan, Tiga Anggota Kopassus Turun Gunung

Berita terkait

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

10 hari lalu

Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

15 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

16 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

17 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

17 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

17 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

18 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

18 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

18 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

18 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya