Polisi Kantongi Sidik Jari Penyerang LP Cebongan

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 4 April 2013 16:37 WIB

Sejumlah petugas kepolisian bersenjata laras panjang berjaga di depan Lapas IIB Cebongan, kabupaten Sleman, Yogyakarta (23/3), setelah terjadi penyerangan oleh segerombolan orang bersenjata laras panjang pada Sabtu (23/3) dini hari dan membunuh 4 orang tersangka pembunuhan Sertu Santoso. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Tim penyidik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia sudah mengantongi sidik jari para penyerang Lembaga Pemasyarakat Cebongan, Sleman, Yogyakarta.

Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Komisaris Jenderal Sutarman, memastikan telah mengambil semua jejak sidik jari yang tersisa di tempat terjadinya perkara.

"Tentu (sidik jari) diambil semuanya, termasuk barang yang menempel, barang yang diangkat," kata Sutarman di Mabes Polri, Kamis, 4 April 2013. "Itu kalau meninggalkan sidik jari, itu teknis sekali."

Sumber Tempo mengatakan, di antara para pelaku penyerangan ada yang tidak memakai sarung tangan. Sehingga kemungkinan besar pelaku meninggalkan jejak sidik jari di lokasi.

Sabtu, 23 Maret 2013, sekitar pukul 00.30 WIB, belasan orang bersenjatakan laras panjang, pistol, dan granat menyerbu LP Cebongan. Penyerang menembak mati empat tahanan titipan Kepolisian Daerah DIY.

Empat korban yang tewas itu, yakni Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, 31 tahun, Yohanes Juan Manbait (38), Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29), dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33).

Keempatnya tersangka pembunuhan anggota Komando Pasukan Khusus, Sersan Satu Santoso, hingga tewas di Hugo's Cafe, Jalan Adisutjipto Km 8,5 Maguwoharjo, Sleman, pada Selasa, 19 Maret 2013.

Selain sidik jari, polisi juga tengah mengerjakan sketsa wajah penyerang. Sutarman mengatakan penyidik berhati-hati membuat sketsa wajah karena keterangan saksi yang melihat pelaku terbatas. "Yang melihat itu hanya mengintip dari lobang kecil. Yang di dalam itu yang cukup lama dilihat," kata Sutarman.

Dia berujar, penyidik belum tuntas membuat sketsa wajah pelaku. Setelah dibuat, kata dia, akan diperlihatkan kepada saksi agar tidak keliru. "Karena kalau mirip dengan wajah orang lain, itu bisa komplain."

RUSMAN PARAQBUEQ

Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman|| Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas


Baca juga:
Pembocor Sprindik Anas Sekretaris Ketua KPK

Wawancara Abraham Samad, Janji Lebih Galak

Anis Matta: Cita-cita PKS Sama dengan Walisongo

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

12 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

13 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

19 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya