Investor Proyek Pasar Turi Dilaporkan ke Polisi  

Reporter

Selasa, 2 April 2013 19:31 WIB

Seorang pekerja berhenti beraktivitas di lokasi pembangunan Pasar Turi, Surabaya, Kamis (28/3). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Pedagang Pasar Turi mendatangi Kantor Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Selasa sore, 2 April 2013. Mereka melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan Hendri J. Gunawan, Direktur Utama PT Gala Bumi Perkasa, salah satu investor anggota konsorsium penggarap proyek pembangunan Pasar Turi.

Wakil Ketua Himpunan Pedagang Pasar Pasar Turi, Rosyid, mengatakan hari ini ada enam pedagang yang menyampaikan laporannya ke polisi. “Besok, bisa jadi 10 pedagang yang lapor. Lusa 10 pedagang lagi yang lapor," kata Rosyid saat dihubungi, Selasa, 2 April 2013.

Menurut Rosyid, ada dua hal yang akan dilaporkan kepada polisi terkait dengan pembangunan Pasar Turi ini. Pertama, perubahan desain proyek yang disebutnya sebagai bentuk penipuan. Kedua, perubahan zoning.

Laporan kepada polisi ini dilakukan karena sang investor dianggap tidak mempunyai itikad baik. "Mereka tidak membongkar struktur bangunan yang tidak sesai dengan desain awal. Padahal, sudah terbukti ada penyimpangan ketika disidak Bu Wali Kota (Tri Rismaharini)," katanya.

Rosyid mengatakan, sesuai dengan hasil sidak Wali Kota, seharusnya investor membongkar struktur bangunan yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Namun, sampai hari ini tidak ada pembongkaran. Oleh karena itu, pedagang kemudian melaporkan dugaan penipuan ini kepada polisi.

Tiga perusahaan, yakni PT Central Asia Invesment, PT Lucida Megah Sejahtera, dan PT Gala Bumi Perkasa menggarap proyek pembangunan Pasar Turi. Di tengah jalan, kongsi ini pecah menjadi dua.

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, Komisaris Polisi Hartoyo, mengkonfirmasi sejumlah pedagang Pasar Turi mendatangi penyidik Polres. Namun, kata dia, kedatangan mereka baru sebatas konsultasi. Polisi belum menerima laporan resmi dari perwakilan pedagang tersebut. "Belum ada laporan resmi," ujarnya.

Polisi, kata Hartoyo, akan memproses kasus ini jika memang terdapat unsur penipuan dan ada pihak yang dirugikan. Laporan pedagang terkait dengan perubahan desain menyalahi perjanjian 9 Maret 2010. Perubahan itu disebut-sebut dilakukan salah satu investor, yaitu Direktur PT Gala Bumi Perkasa.

DAVID PRIYASIDHARTA | AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terpopuler lainnya:
'Postingan Idjon Djanbi Tak Bisa Dipertanggungjawabkan'

Misteri Selongsong Peluru di Cebongan

Pati, Kota Seribu Paranormal

6 Miliarder Dunia, Hidup Mewah Tanpa Bekerja

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

15 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

16 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya