TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Selebaran bergambar calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Presiden Soeharto dengan seragam militer marak beredar di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). Selebaran itu beredar bertepatan dengan upacara pembukaan orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek) mahasiswa baru UGM, Rabu (25/8). Selebaran tersebut banyak ditemukan di sepeda motor milik mahasiswa baru yang diparkir di sekitar gedung Grha Sabha Permana kampus UGM.Selain beredar di kalangan mahasiswa baru, selebaran itu juga ditemukan di Fakultas Hukum UGM. Kantor Redaksi Pers Mahasiswa Fakultas Hukum UGM Majalah Mahkamah mendapat kiriman satu kardus yang berisi sekitar 500 lembar selebaran bergambar SBY dan mantan Presiden Soeharto tersebut serta buletin tentang sepak terjang SBY. Buletin tersebut diterbitkan National Democratic Institute for International Affairs dengan alamat Jalan S. Parman 81 Slipi Jakarta.Di dalam selebaran tersebut memang terpampang foto hitam-putih Susilo Bambang Yudhoyono yang mengenakan seragam militer dan mantan Presiden Soeharto yang juga mengenakan seragam militer. Di selebaran tersebut terdapat tulisan "Masih Ingat Suharto Muda! Jangan Mudah Terkecoh Oleh Senyuman Jenderal." Pengurus Majalah Mahasiswa Mahkamah Fakultas Hukum UGM, Anwar Khumaini mengatakan, ratusan selebaran itu dikirim tertanggal 23 Agustus 2004 dan diterima pada 24 Agustus. Paket berisi selebaran dan buletin, kata Anwar, pada kertas resi tertulis pengirimnya kantor ICW dengan alamat Kalibata Timur IV D nomor 6 Jakarta Selatan."Kami tidak tahu-menahu karena tiba-tiba kami mendapat kiriman paket yang berisi selebaran seperti ini. Kami akan klarifikasi ke ICW apakah benar mengirim kepada kami atau tidak," kata Anwar.Sementara itu Koordinator Advokasi Tim Sukses SBY Provinsi DIY, Sutan Imran, saat dikonfirmasi Tempo News Room mengaku belum tahu adanya selebaran tersebut. Namun demikian, kata Sutan, kampanye hitam seperti itu memang sering terjadi terutama menjelang pemilihan presiden kali ini."Kami akan segera menyelidiki masalah ini. Selebaran seperti itu jelas sangat merugikan dan itu merupakan pembunuhan karakter. Tentu akan kami laporkan ke Panwaslu," kata Sutan. Syaiful Amin - Tempo News Room