TEMPO.CO , Yogyakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyatakan cukup atas upaya mengumpulkan bukti dan keterangan dalam insiden penembakan terhadap empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Kami rasa sudah (cukup) di hari ketiga ini, dan kami segera betemu dengan Polri juga TNI untuk menentukan langkah selanjutnya,” kata Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di kompleks Kepatihan, Kamis kemarin.
Siti mengaku telah merekomendasikan kepada kepolisian dan Kantor Wilayah Hukum dan HAM sejumlah hal, seperti terhadap tahanan. “Kami minta para tahanan diberi toleransi untuk menenangkan pikiran dahulu, karena mereka mengalami dua kali syok,” kata dia. “Pertama saat menjadi saksi penembakan dan kedua karena merasa tertekan saat dimintai keterangan pihak penyidik kepolisian.”
Tekanan para tahanan itu saat dimintai keterangan oleh penyidik lebih kepada kondisi psikologis dan bayang-bayang ketakutan atas kesaksian yang diberikan. “Karena memberi keterangan, mereka takut saat keluar dari penjara nanti akan menjadi sasaran berikutnya,” kata Noor. “Mereka juga khawatir keselamatan keluarganya di luar ikut terancam karena sudah membeberkan semua.”
Untuk perlindungan keselamatan para tahanan, Komnas HAM mengaku telah menginstruksikan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban untuk melindungi 31 tahanan Blok A5 LP Sleman tersebut.
PRIBADI WICAKSONO
Baca juga:
Begini Tahanan LP Sleman Dipilah Penembak
Eyang Subur 'Diserbu' Mantan Pengikutnya
Penyerangan LP Sleman, 'Hidup Kopassus'
Tahanan Cebongan Sleman Dipaksa Tepuk Tangan
Topik Terhangat: Serangan Penjara Sleman || Adi Vs Eyang Subur || Harta Djoko Susilo ||Agus Martowardojo
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
16 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
16 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
18 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
18 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
18 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
18 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
18 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
19 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
19 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
19 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya