TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pol-Tracking Institute Hanta Yudha AR memperkirakan pelaksanaan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat akan berjalan tanpa riak jika Susilo Bambang Yudhoyono bersedia menerima jabatan ketua umum. Namun, dia menyatakan, menerima jabatan ketua umum adalah keputusan yang berat untuk SBY.
"SBY adalah sosok yang mempertimbangkan citra," kata Hanta saat dihubungi Tempo, Kamis, 28 Maret 2013. Dia menjelaskan, SBY sengaja melempar wacana pencalonannya adalah untuk menguji reaksi publik.
Hanya menyatakan, sebenarnya dalam jangka panjang memilih SBY sebagai ketua umum tidak baik untuk Demokrat. Bisa saja untuk kepentingan jangka pendek, Partai Demokrat akan selamat. Tapi, di masa depan Demokrat akan semakin terjebak pada figur tertentu. "Ini bisa mereduksi Partai Demokrat," kata dia.
Menurut Hanta, tak hanya Demokrat yang dirugikan. Sebagai Presiden, fokus SBY akan terpecah untuk menstabilkan kondisi partainya yang sedang terseok. Akibatnya, publik dirugikan karena kegiatan SBY untuk kesejahteraan rakyat akan terbagi dengan kegiatan dalam mengurus Demokrat. "Publik tidak menghendaki kondisi itu terjadi," kata dia.
Kongres Luar Biasa Partai Demokrat akan dilangsungkan di Bali pada 30-31 Maret 2013. Kongres dihelat untuk memilih ketua umum setelah Anas Urbaningrum berhenti dari jabatannya. Anas ditetapkan sebagai tersangka kasus suap Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sebelumnya ada sejumlah nama yang menguat menjelang pelaksanaan kongres. Misalnya Wakil Sekretaris Jenderal Saan Mustopa yang dikenal sebagai orang dekat Anas. Selain itu ada pula nama Marzuki Alie, kandidat yang dikalahkan Anas pada Kongres 2010 di Bandung. Namun pada pertemuan di Cikeas Ahad lalu, ketua Dewan Pimpinan Derah justru mengusulkan nama SBY sebagai calon ketua umum.
WAYAN AGUS PURNOMO
Berita terkait
AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat
26 Februari 2024
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.
Baca SelengkapnyaIni Alasan AHY Duga Moeldoko Ingin Jegal Pencapresan Anies Baswedan
4 April 2023
AHY mengungkapkan alasan dugaan Moeldoko ingin menghalangi pencapresan Anies Baswedan dengan mengambil alih Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAHY hingga Moeldoko Angkat Bicara Soal Klaim Bukti Baru di PK Kasus Kudeta Partai Demokrat
4 April 2023
AHY, Kuasa Hukum Partai Demokrat, hingga Moeldoko memberikan tanggapannya terkait klaim bukti baru di peninjauan kembali kasus kudeta Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Ajukan PK Kasus KLB Partai Demokrat, Andi Mallarangeng: Moeldoko Lagi, Lagi-lagi Moeldoko
4 April 2023
KSP Moeldoko mengajukan PK selang sehari setelah Partai Demokrat usung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ini kata AHY dan Andi Mallarangeng.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat Sebut Kubu Moeldoko Sudah Cerai Berai
3 Oktober 2021
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono, Herzaky Mahendra Putra, menyebut kubu Moeldoko sudah cerai berai.
Baca SelengkapnyaDonal Fariz Sebut Konflik Demokrat Menarik Karena Libatkan Orang Luar Partai
13 Maret 2021
Donal Fariz, mengatakan polemik Demokrat tak menarik jika hanya melibatkan internal partai politik.
Baca SelengkapnyaKubu KLB Tuding Ada Setoran Wajib DPC ke DPP, Kubu AHY: Jangan Mengada-Ada
10 Maret 2021
Herzaky Mahendra Putra membantah keras tudingan dari Kubu KLB bahwa ada setoran wajib dari daerah untuk kepengurusan AHY
Baca SelengkapnyaKata Marzuki Alie KLB Demokrat Kembalikan Marwah Partai
9 Maret 2021
Marzuki Alie menjelaskan perubahan di tubuh Demokrat terjadi sejak Kongres 2015. Ada perubahan AD/ART.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Disarankan Belajar dari Megawati Mendirikan Partai Baru
8 Maret 2021
Anwar Abbas menyarankan Moeldoko, belajar dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membentuk partai baru.
Baca SelengkapnyaSiap Maafkan Moeldoko, AHY: Beliau Mantan Panglima, Saya Tetap Hormat
8 Maret 2021
AHY mengaku secara pribadi tidak ada masalah dengan Moeldoko.
Baca Selengkapnya