Drama 14 Jam Serangan Penjara Cebongan Sleman  

Reporter

Selasa, 26 Maret 2013 08:56 WIB

Petugas kepolisan membawa empat kantong plastik berisi barang-barang pribadi milik keempat tahanan yang tewas keluar dari Instalasi Kedokteran Forensik, RSUD Dr. Sardjito, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3). Barang-barang tersebut serta hasil autopsi akan dibawa kepada penyidik untuk pengungkapan kasus penyerbuan oleh segerombolan orang bersenjata pada Sabtu (23/3) dini hari yang menewaskan keempat tahanan titipan di Lapas II B Cebongan Sleman. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyerangan terhadap Lembaga Permasyarakatan Cebongan hanya berselang 14 jam setelah empat tahanan yang tewas dipindahkan dari Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta ke lapas itu. Mirip operasi aparat.

Koran Tempo edisi Selasa 26 Maret 2013 membuat kronologi penyerangan ini dalam cerita komik. Berikut kronologinya:

Jumat
08.15. Kepala Lapas Cebongan, Sukamto, mendapat informasi bahwa 11 tahanan akan dititipkan oleh Polda DIY ke Cebongan.

12.30. Sukamto mendapat laporan dari anak buahnya bahwa dari 11 tahanan, ada empat tahanan berkaitan dengan pembunuhan anggota Komando Pasukan Khusus, Sersan Satu Santoso.

13.30. Kepala Lapas meminta penambahan personel keamanan kepada Kepolisian Resor Sleman dan Mlati. Polisi menjamin akan ada pengamanan tertutup.

18.30. Sukamto mendapat informasi dari anak buahnya bahwa ada gerombolan sedang masuk ke Yogya terkait kasus pembunuhan anggota Kopassus. Dia langsung berkoordinasi dengan anak buahnya untuk meningkatkan keamanan.

23.00. Kepala Lapas Cebongan menghubungi Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Yogyakarta, Rusdianto. Dia mengusulkan agar kepolisian menambah jumlah personelnya di Cebongan. Rusdianto berjanji akan menelepon Kepala Polda Brigadir Jenderal Sabar Rahardjo.

23.30. Rusdianto menghubungi Kepala Polda DIY, tapi teleponnya mati. Ia lalu menghubungi Direktur Narkoba Polda DIY dan meminta penambahan personel polisi di Cebongan.

Sabtu
00.30 WIB. Penyerangan sekitar 15 menit itu terjadi. (Lihat juga:
Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman)

- Sekelompok orang bersenapan laras panjang datang dengan lima minibus Toyota Avanza dan Innova. Ada juga saksi yang melihat lima orang mengendarai sepeda motor.
- Lima belas orang di antaranya melompati pagar yang tingginya tak sampai 1,5 meter. Sekitar dua-lima orang berjaga di luar penjara.
- Satu orang menggedor gerbang penjara dan menyodorkan surat meminjam tahanan.
- Setelah mengancam akan meledakkan Lapas, 15 penyerang masuk ke ruang portir. Di sana mereka sempat menyiksa delapan sipir.
- Dari ruang portir, sebagian menyebar. Ada yang menuju ruang kepala lapas untuk mengambil kamera CCTV. Ada juga yang menjemput Kepala Keamanan Lapas Margo Utomo untuk mengambil kunci blok dan sel empat tahanan yang diincar.
- Empat penyerang masuk ke blok empat tahanan itu. Tapi hanya satu yang masuk ke sel dan menembak empat tahanan itu. Simak penyerangan 'profesional' di penjara Cebongan Sleman di sini.

NASKHA: AA | BOBBI CHANDRA. SUMBER: WAWANCARA, KEMENHUMHAM, PDAT

Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Berita Lainnya:

Firasat Buruk Pemindahan Tahanan Lapas Sleman
Penyerangan LP Sleman Terencana, Ini Indikasinya
BIN: Senjata Penyerang LP Sleman Bukan Standar TNI

Siapa Tak Trauma Lihat Serangan Penjara Sleman

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

17 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

17 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

18 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

18 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

19 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

19 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

19 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

19 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

19 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

19 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya