Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda DIY, Dr. Didiet Setioboedi memberikan keterangan pers setelah selesainya autopsi empat jenazah tahanan Lapas II B Cebongan Sleman di Instalasi Kedokteran Forensik, RSUD Dr. Sardjito, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3). Dalam keterangan persnya, Dr. Didiet enggan menyebutkan hasil autopsi karena akan dibawa ke penyidik terlebih dahulu sebagai salah satu bukti penting pengungkapan kasus penyerbuan oleh segerombolan orang bersenjata pada Sabtu (23/3) dini hari. TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO.CO, Yogyakarta -- Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito menyerahkan lima proyektil peluru kepada penyidik kasus penembakan empat tahanan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Senin, 25 Maret 2013.
Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUP Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, mengatakan pihak rumah sakit telah menyerahkan hasil temuan tim ahli forensik yang melakukan uji forensik terhadap empat jenazah dari Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman. "Uji forensik sudah selesai. Lima proyektil peluru telah diserahkan," katanya kepada Tempo.
Kepala Instalasi Forensik, Dr Hendro Widagdo, sekitar pukul 13.00 WIB telah menyerahkan hasil temuan tim forensik kepada penyidik dari Kepolisian Resor Sleman, Ajun Komisaris Polisi Heru Muslimin.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Dr Didiet Setioboedi, belum menjelaskan jenis proyektil peluru tersebut. Alasannya, hal itu membutuhkan kajian di laboratorium forensik. Ia tidak menyebut tenggat kajian Labfor. "Masih dikaji di Labfor," kata dia dengan singkat.