Pemindahan Tahanan ke LP Cebongan Dipertanyakan  

Reporter

Senin, 25 Maret 2013 08:32 WIB

Kapolres Sleman, AKBP Hery Sutrisman mengkoordinir petugas kepolisian untuk berjaga di depan Lapas IIB Cebongan, kabupaten Sleman, Yogyakarta (23/3). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Sleman -- Alasan pemindahan empat tahanan yang kemudian tewas dieksekusi di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIB Cebongan, Sleman, Sabtu dinihari lalu, dipertanyakan. Pengacara keempat tahanan, Rio Rama Baskara, menilai pemindahan dari ruang tahanan Markas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta ke LP Cebongan itu janggal.

Saat pemindahan, menurut Rio, keempat tahanan, yaitu Angel Sahetapy alias Deki, Adrianus Candra Galaga, Yohanes Juan Mambait, dan Gameliel Yermiayant Rohi Riwu, diperlakukan bak teroris. Mereka mendapat pengawalan ketat dari Brimob Polda Yogyakarta. "Padahal, mereka hanya terlibat kasus kriminal murni, bukan teroris," kata dia Ahad, 24 Maret 2013.

Setelah tertangkap, keempatnya sempat ditahan di Kepolisian Resor Sleman sebelum dipindahkan ke Mapolda. Mereka kemudian dipindahkan lagi ke LP Cebongan pada Jumat siang sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, mereka tewas ditembak kelompok bersenjata di ruang tahanan nomor 5 Blok Anggrek. “Insiden penembakan terjadi selang 14 jam dari pemindahan," kata Rio.

Ketua Jogja Police Watch, Asril Sutan Marajo, juga menilai ada kejanggalan dalam pemindahan itu. Apalagi alasannya adalah ruang tahanan rusak. "Cebongan itu kan LP kelas IIB, kenapa tidak ke kelas IA seperti Wirogunan Yogyakarta," kata dia.

Kepala Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal Sabar Rahardjo membenarkan bahwa keempat tersangka merupakan titipan dari Mapolda Yogyakarta. Keempatnya, dari total 11 tahanan, terpaksa dititipkan karena ruang tahanan di Mapolda tengah direnovasi. "Ruang tahanan di Polda sedang hancur dan direnovasi," kata dia akhir pekan lalu.

Ruang tahanan Mapolda memang tengah diperbaiki. Dari empat ruangan yang ada, satu ruangan khusus untuk tahanan perempuan. Adapun tiga ruangan lainnya tengah diperbaiki. “Temboknya bolong-bolong karena dikorek-korek tahanan. Besi-besinya juga sudah tidak layak,” kata sumber Tempo di Polda Yogyakarta.

Guru besar hukum pidana Universitas Indonesia, Andi Hamzah, menilai tidak ada yang salah dalam perpindahan tahanan dari Mapolda ke LP Cebongan. Namun biasanya, penahanan di kepolisian menghabiskan waktu hingga 20 hari.

"Biasanya, ditahan di Polda 20 hari, kemudian kalau jaksa memperpanjang, waktu penahanannya bertambah lagi 40 hari," kata Andi saat dihubungi kemarin. "Dalam rentang waktu yang 40 hari inilah biasanya tempatnya di LP."

Kepala LP Cebongan Sukamto mengatakan setiap hari memang selalu ada tahanan yang dititipkan di tempatnya. Karena sudah terbiasa, ia tak meminta tambahan personel untuk pengamanan saat menerima keempat tahanan tersebut. Namun, saat mengetahui kasus keempat tahanan itu, ia berniat mengembalikan ke Polda DIY.

Keempat korban adalah tersangka penusukan Santoso, anggota Komando Pasukan Khusus Grup II Kandang Menjangan Kartosuro, pada Selasa dinihari lalu di Hugo's Cafe, di Jalan Adisutjipto Km 8,5 Maguwoharjo, Sleman. Tentara berpangkat sersan satu berusia 31 tahun itu tewas akibat luka tusuk. Simak penyerangan penjara Sleman di sini.

MUH SYAIFULLAH | SHINTA MAHARANI | MUHAMAD RIZKI KURNIAWAN | ANANDA BADUDU | RAJU FEBRIAN

Topik Terhangat: Kudeta || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas

Berita terkait:

Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma

Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang

Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

15 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

16 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

17 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

17 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

17 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

18 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

18 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

18 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

18 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

18 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya