Guru SMAN 9 Bandung membaca isi buku "Ngeunah Keneh Inem" terbitan Geger Sunten yang ada di perpustakaan sekolah, Rabu (30/1). TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Batu - Dinas Pendidikan Kota Batu menarik peredaran Lembar Kerja Siswa untuk Sekolah Dasar yang salah satu tulisannya bernuansa pornografi. Artikel pada pendidikan lingkungan hidup itu menggambarkan hubungan seksual sesama jenis atau homoseksual antara warok dengan gemblak yang dikenal sebagai seniman reog Ponorogo pada halaman 36 dan 37. Dinas mencium peredaran LKS cabul itu pada pekan lalu. "LKS itu akan ditarik dan dimusnahkan. Artikel itu tak pantas disajikan untuk pelajar," ujar Kepala Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Batu, Esti dwi Astuti, Ahad, 24 Maret 2013.
Dinas menarik semua LKS mulai kelas satu hingga kelas enam sekolah dasar. Meski begitu, artikel berbau pornografi itu hanya terdapat pada LKS kelas dua sekolah dasar. Misalnya, ratusan LKS di Sekolah Dasar Negeri Ngaglik 1 telah ditarik. "Seluruh LKS telah disita Dinas Pendidikan," kata Kepala SD Negeri Ngaglik1, Yayuk Rahayuningsih.
Pemerintah akan menggantinya dengan LKS baru secara cuma-cuma. Kini, Dinas Pendidikan telah membetuk tim penyusun LKS PLH yang baru. Mereka didampingi ahli dari Universitas Negeri Malang. Ahli bertugas mendampingi penyusunan LKS serta mengawasi dan mengavaluasi LKS yang dihasilkan. "Seluruh materi dievaluasi dan diteliti sebelum dicetak atau diedarkan," kata pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Budi Santoso.
Pengajaran kebahasaan yang bermutu di suatu sekolah akan berdampak positif pada pelajaran lain. Khususnya keberadaan guru mata pelajaran bahasa yang baik akan meningkatkan prestasi murid bukan saja di bahasa, tapi juga di mata pelajaran matematika, dan pengaruhnya pada matematika ini bertahan lama. Lebih tepatnya, murid yang belajar dari guru bermutu di mata pelajaran English Language Arts (ELA), prestasinya di pelajaran matematika akan meningkat juga.
