Tersangka menutup wajah di ruang tahanan imigrasi di Jakarta, Jumat (10/6). Polisi menangkap ratusan warga negara asing tersangka penipuan melalui telepon dan Internet. AP/Dita Alangkara
TEMPO.CO, Jakarta -Polisi banyak menangkap komplotan penipu yang berasal dari Afrika. Mereka sebagian besar adalah warga negara Nigeria, Liberia, dan Kamerun. Saat ditangkap, mereka biasanya mengaku bekerja sebagai pemain sepak bola.
“Pemain bola antarkampung,” kata Kepala Unit III Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Jerry Raimond, kepada Tempo, Jumat, 22 Maret 2013.
Menurut Jerry, komplotan penipuan via Internet dari Afrika itu memang masuk ke Indonesia untuk menjadi pemain bola. Tapi, faktanya, mereka tidak bermain di klub-klub bola dan akhirnya hanya menjadi pengangguran selama bertahun-tahun. (Baca juga Dari Facebook ke Pelecehan Seksual)
“Mungkin saja pernah ikut main pertandingan bola di kampung-kampung gitu. Toh, sekarang tertangkap karena menipu,” kata dia.
Udhie Mathias Udhie, 25 tahun, tersangka penipuan terhadap pengusaha garmen, sebut saja Putri, mengaku bekerja sebagai pemain bola. Warga Nigeria itu menikahi perempuan Indonesia yang bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta di Tangerang, Banten.
Tersangka lainnya yang tertangkap bernama Kenechukwu, 36 tahun. Warga Liberia yang masih satu komplotan ini juga mengaku sebagai pemain bola. Jika Mathias menikahi perempuan Indonesia, Kenechukwu hanya memacari perempuan Indonesia. “Mereka menikahi dan memacari untuk membantu dan memudahkan penipuan yang mereka lakukan,” kata dia.
Tapi, Kusuma yang disebut memiliki harta sebanyak US$ 2 juta itu butuh pertolongan orang Indonesia untuk menyimpan sementara uangnya yang sudah siap dikirim ke Indonesia. Mereka yang menolong diiming-imingi mendapat 10 persen dari uang tersebut. Dari ribuan e-mail yang mereka sebar, ada saja orang yang tertarik dan membalasnya.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
17 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.