Tragedi Cebongan, Sultan Cemas Keselamatan Mahasiswa NTT  

Reporter

Editor

Amirullah

Sabtu, 23 Maret 2013 19:54 WIB

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Yogyakarta -Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X mengkhawatirkan keselamatan mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kuliah di Yogyakarta. Alasannya, keempat korban penembakan brutal yang dilakukan kawanan bersenjata di sel Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, pada Sabtu dinihari, 23 Maret 2013, adalah warga NTT yang tinggal di Yogyakarta.

"Ngarso Dalem sempat menanyakan lewat telepon, bagaimana mahasiswa kami? Lalu Ngarso Dalem diyakinkan kalau anak-anak di sini dijamin aman. Jadi sudah dijamin oleh Pangdam IV Diponegoro Mayor Jenderal Hardiyono Saroso melalui Ngarso Dalem," kata Kepala Kepolisian Daerah DIY Brigadir Jenderal Sabar Rahardja saat ditemui di Lapas Cebongan, Sabtu, 23 Maret 2013. Ngarso Dalem adalah sapaan untuk Sultan.

Sebelumnya, Sultan berencana akan menggelar pertemuan yang melibatkan polisi, TNI, mahasiswa, dan organisasi masyarakat pada Rabu pekan depan, 27 Maret 2013. Pertemuan tersebut dilatarbelakangi dua kasus kekerasaan terhadap dua anggota TNI yang terjadi dua hari berurutan.

Kasus pertama adalah pengeroyokan terhadap Sersan Satu Santosa, anggota TNI AD dari satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kandang Menjangan, Kartasura. Pengeroyokan itu terjadi di Hugos Cafe, Yogyakarta, pada 19 Maret. Empat tersangka pengeroyokan diketahui berasal dari NTT yang kemudian ditembak di dalam Lapas Cebongan. Mereka adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, Adrianus Candra Galaga, Yohanes Juan Mambait, dan Gameliel Yermiayanto Rohi Riwu. (Baca: Kronologi penyerangan)

Kasus kedua menimpa prajurit Kodim 0734 Yogyakarta Sertu (Inf) Sriyono yang mengalami luka bacok di kepala saat melerai keributan di Jalan Dr. Soetomo Yogyakarta pada 20 Maret. "Saya enggak tahu mengapa. Ini mendekati Pemilu. Saya tidak mau mereka, warga NTT, digunakan untuk kekuatan-kekuatan yang menimbulkan instablitas," kata Sultan pada 21 Maret lalu.

Kepala Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Besar Polisi Hery Sutrisman mengatakan, pasca insiden penembakan keempat tahanan titipan Polda DIY tersebut, pertemuan dengan Sultan akan tetap dilangsungkan pada 27 Maret. Pertemuan tersebut akan digelar di kantor Polres Sleman di Jalan Magelang. "Kami akan bahas soal sinergitas dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Bahwa itu bukan tugas salah satu institusi, tapi tugas bersama," kata Hery.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

10 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

10 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

11 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

11 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

12 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

12 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan

Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong

Baca Selengkapnya

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

12 hari lalu

Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong

Baca Selengkapnya

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

12 hari lalu

Sebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri

Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

12 hari lalu

Anggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum

Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

12 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi

Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.

Baca Selengkapnya