TEMPO Interaktif, Jakarta:Belasan warga Buyat mendatangi WHO. Rombongan warga Buyat ini didampingi oleh ketua Pendiri LBH Kesehatan Iskandar Sitorus. Mereka datang untuk mendapat kejelasan sikap WHO terhadap kasus Buyat. Mereka merasa kecewa dengan tidak adanya WHO yang dapat memberikan konfirmasi terhadap data atau segala sesuatu yang berkaitan dengan kerja sama WHO dan Departemen Kesehatan pada kasus Buyat, Sulawesi Utara. ?Kami melihat ada sikap yang tidak terbuka dari pihak WHO terhadap kasus Buyat ini. Bisa saja memang orang yang berkompeten bicara akan hal ini sedang tidak ditempat. Tapikan ada data-data yang terkait di kantor dan kami meminta itu dalam surat ini,? ujar Iskandar dengan nada tinggi kepada N. Kholik, pihak keamanan dari Gedung Bina Mulia, Kuningan, Jakarta Selatan. Sebelumnya, Kholik mengatakan bahwa pihak WHO tidak berani bertemu dengan warga Buyat karena bukan wewenangnya. Sekitar pukul 11.00 WIB para warga keluar dari Gedung Bina Mulia Kuningan, dengan perasaan kesal. Mereka menyatakan bahwa tidak lagi berguna bagi Indonesia. ?Kalau begini caranya, kalau mereka tidak mau menemui kami, sebaiknya WHO dibubarkan saja,? kata Surtini Paputungun kepada wartawan setelah meninggalkan gedung. Iskandar dan kawan-kawan datang ke WHO hari ini untuk menyampaikan sebuah surat berisi permohonan konfirmasi dan data yang terkait dengan kasus Buyat, khususnya yang melibatkan WHO. Hal ini dilakukan guna mendapatkan data yang akurat guna menambah masukan dalam upaya hukum (baik perdata ataupun pidana) yang akan dilakukan. R.R Ariyani ? Tempo News Room