AJI Semarang Desak Polisi Usut Pelaku Kekerasan  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 22 Maret 2013 07:33 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Semarang - Aliansi Jurnalis Independen Semarang mendesak kepolisian Semarang dan Jawa Tengah untuk mengusut tuntas kasus kekerasan yang dialami dua jurnalis di Semarang, yakni wartawan Wawasan Semarang, Fitria Rahmawati, 24 tahun, dan wartawan Tribun Jogja, Bakti Buwono, 26 tahun.

Keduanya mengalami kekerasan dari dua orang tak dikenal pada saat melintas di Jalan Dr Setiabudi, Kota Semarang, pada Kamis dinihari, 21 Maret 2013. Dua wartawan muda itu baru saja pulang meliput di wilayah Simpanglima, Semarang. Pelaku kekerasan marah-marah dan melibaskan kayu ke kepala dan bahu korban. Untungnya, Bakti dan Fitria pakai helm. Namun dua jurnalis itu mengalami luka memar pada lengan, punggung, dan bahu.

"Penegak hukum harus segera menyeret semua pelaku ke pengadilan. Proses hukum ini harus dilakukan agar tindak kekerasan serupa tidak berulang. Pelaku kekerasan harus diadili agar membuat efek jera," kata Ketua AJI Semarang Rinjani Puspo Sari dalam siaran persnya, Jumat, 22 Maret 2013.

Rinjani menambahkan, terkait ataupun tidak terkait dengan pemberitaan, tindak kekerasan dan praktek barbar itu sungguh sangat biadab. Hingga kini, AJI masih melakukan penelusuran apakah tindak kekerasan itu terkait dengan pemberitaan atau tidak. Tapi, kata Rinjani, apa pun motifnya, tindak kekerasan merupakan tindakan biadab. "Jika kekerasan itu dipicu oleh masalah pribadi, tindak kekerasan bukanlah jalan mulia untuk mencari solusi," kata Rinjani.

Bakti menyatakan, pelaku sama sekali tidak ada indikasi merampas. "Pelaku hanya marah-marah, memukul, dan kabur," kata dia. Kedua pelaku yang merupakan laki-laki itu menggunakan sepeda motor. Yang mengendarai pakai baju kuning, sementara pemboncengnya pakai baju putih. Pelaku berperawakan masih remaja. "Saya tidak kenal orangnya," kata Bakti.

Rinjani menyatakan, Bakti yang merupakan anggota AJI Semarang akan diadvokasi untuk melapor ke Polrestabes Semarang. Rencananya, laporan itu akan dilakukan hari ini.

ROFIUDDI


Berita terpopuler lainnya:

Mengapa Ibas Laporkan Yulianis ke Polisi

Enam Pernyataan Soal Ibas dan Yulianis

Ibas Siap Diperiksa, Ini Jawaban KPK

Daftar Pasal Kontroversial di Rancangan KUHP

Rahasia Model Brasil Langsing Usai Melahirkan

Berita terkait

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

24 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

26 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

26 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

26 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

29 hari lalu

AJI Ternate Kecam Penganiayaan terhadap Jurnalis di Bacan

Kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut itu merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik yang tidak sepatutnya terjadi.

Baca Selengkapnya

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

30 hari lalu

Indeks Keselamatan Jurnalis 2023: Ormas dan Polisi Paling Berpotensi Lakukan Kekerasan

Ormas dan kepolisian dianggap paling berpotensi melakukan kekerasan terhadap jurnalis.

Baca Selengkapnya

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

22 Februari 2024

Respons AJI dan LBH Pers terhadap Perpres Publisher Rights yang Diteken Jokowi

AJI dan LBH Pers meminta Perpres Publisher Rights yang telah disahkan Presiden Jokowi dijalankan secara akuntabel.

Baca Selengkapnya

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

14 Februari 2024

AJI dan Monash University Imbau Pentingnya Penghapusan Ujaran Kebencian di Masa Pemilu 2024

Ujaran kebencian berpotensi memicu perselisihan sosial. Ujaran kebencian juga dapat berujung pada stigma, persekusi, dan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

13 Februari 2024

Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Ketua BEM UGM tanggapi pelaporan ke polisi terhadap sutradara dan 3 pakar hukum pemeran di film Dirty Vote. Ia khawatir terhadap kebebasan berpendapat

Baca Selengkapnya

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

13 Februari 2024

Kasus Ujaran Kebencian Meningkat Terhadap Kelompok Minoritas Sepanjang Pemilu 2024

Ujaran kebencian terbanyak ditujukan terhadap kelompok Yahudi, disusul kelompok penyandang disabilitas.

Baca Selengkapnya