55 Desa di NTB Rawan Pangan

Reporter

Editor

Sabtu, 21 Agustus 2004 17:11 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram:Sedikitnya 55 desa dari 779 desa di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk kategori rawan pangan. Pihak Badan Ketahanan Pangan NTB memprediksi jumlah ini cenderung meningkat di musim kemarau yang memuncak di bulan Agustus-September ini. Dari 55 desa itu, lokasinya tersebar di 29 kecamatan dari 94 total kecamatan di NTB. Kawasan yang cukup parah berada di Kabupaten Lombok Tengah dengan lima kecamatan, di Lombok Timur dengan lima kecamatan, di Lombok Barat dengan lima kecamatan, di Sumbawa dengan empat kecamatan, di Dompu empat kecamatan.Menurut Kepala Bidang Distribusi dan Harga Pangan Badan Ketahanan Pangan NTB, Pending Dadih Permana, masalah rawan pangan di sejumlah desa di NTB kini masuk dalam pembahasan serius lembaganya. Dalam pekan-pekan ini, pihaknya telah memetakan sejumlah desa yang masuk kategori rawan pangan tingkat kritis dan sedang. "Ya, pekan-pekan ini, telah kita pantau sejauh mana tingkat kerawanannya," tegasnya saat ditemui di kantornya, di Mataram, Sabtu (21/8) siang.Sementara di dua desa, yaitu Desa Merta dan Desa Prabu, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, sedikitnya ada 2.350 kepala keluarga yang warganya kini mulai mencampur beras dengan singkong untuk kebutuhan makan sehari-hari. Pencampuran makanan pokok ini, kabarnya untuk mengirit kebutuhan pokok, dari Agustus hingga Oktober mendatang selama musim kemarau ini.Menurut Pending, pencampuran beras dan singkong sebagai makan sehari-hari bukan jadi indikator rawan pangan. Sebab, kadar vitamin beras 100 gram sama dengan ubi jalar satu genggam tangan. "Indikatornya, mungkin, lahan kering dan miring. Ini yang jadi persoalan kita," tegasnya.Sementara itu, Gubernur NTB, Lalu Serinata, mengatakan, untuk jangka waktu dekat ini, pihaknya akan menggelar operasi raskin. "Kita akan segera kontak dengan Departemen Sosial. Sepertinya anggaran untuk itu masih ada," tegas Serinata, di kantor Gubernur NTB, Sabtu, siang.Sedangkan jangka panjangnya, Serinata akan menggelar kembali program transmigrasi dari Pulau Lombok ke Sumbawa. Menurutnya, persoalan lahan kering di Pulau Lombok, terutama bagian selatan, memang masalah yang dari tahun ke tahun terjadi. "Kita akan menawari warga menjadi transmigran," paparnya.Selama ini untuk mengatasi kekeringan di Lombok bagian selatan, Pemerintah Provinsi NTB telah membangun sedikitnya dua bendungan, yaitu bendungan Batujai dan bendungan Penggeng, keduanya di Lombok Tengah, berikut ada 1000 embung (dam kecil) yang tersebar di Lombok Timur dan Lombok Tengah. Sujatmiko - Tempo News Room

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

42 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

48 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

52 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

54 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya