AMK DI Yogyakarta Dukung Pasangan SBY-Kalla

Reporter

Editor

Kamis, 19 Agustus 2004 16:11 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Angkatan Muda Ka'bah (AMK) DI Yogyakarta akan memberikan suaranya kepada pasangan SBY-Kalla pada pilpres putaran kedua nanti. Dukungan AMK ini bertentangan dengan sikap politik organisasi induknya, DPP PPP, yang mendukung pasangan Mega-Hasyim pada pilpres putaran kedua. AMK siap menerima sanksi apapun yang akan dijatuhkan organisasi induknya. "Kalaupun DPP PPP akan memberikan sanksi, silakan saja. Yang jelas AMK tetap pendukung PPP. Walau dipecat sekalipun, kami tetap mendukung PPP," tegas salah seorang pengurus AMK DI Yogyakarta yang juga Pembina AMK Kota Yogyakarta, Bambang Haris, di depan sejumlah wartawan di Yogya, Kamis (19/8) siang. Saat menyampaikan pernyataan di depan wartawan, Bambang Haris didampingi belasan anggota AMK DI Yogyakarta dari berbagai daerah di DI Yogyakarta.Bambang Haris mengakui bahwa DPP PPP telah mengambil garis politik untuk mendukung pasangan Mega-Hasyim pada pilpres putaran kedua nanti. Ia juga mengaku telah mendengar pernyataan Ketua DPP PPP, Hamzah Haz, bahwa yang mendukung pasangan di luar Mega-Hasyim bukan warga PPP. Meski begitu, AMK DI Yogyakarta tetap pada sikapnya untuk mendukung pasangan SBY-Kalla."Apapun masalahnya, siapapun dia (Ketua DPP PPP), kami tetap warga PPP yang akan menyalurkan aspirasinya mendukung pasangan SBY-Kalla. Kalau elite politik melakukan koalisi, silakan saja. Kami yang di bawah ini punya aspirasi sendiri. Dalam hal ini, kami akan menyalurkan aspirasi kepada pasangan SBY-Kalla," tegas Bambang Haris.Menurut Bambang Haris, sikap politik yang diambil AMK DI Yogyakarta ini didasarkan atas Surat Edaran yang dikeluarkan DPW PPP DI Yogyakarta tanggal 7 Agustus 2004. DPW PPP DI Yogyakarta dalam Surat Edarannya memberikan kebebasan kepada warga PPP DI Yogyakarta untuk memilih atau tidak memilih pasangan presiden-wakil presiden pada pilpres putaran kedua nanti.Bambang menambahkan, pernyataan dukungan AMK DI Yogyakarta terhadap pasangan SBY-Kalla ini sebenarnya sudah diambil sejak beberapa hari lalu. Namun, belakangan banyak masukan dari arus bawah yang mendukung sikap AMK DI Yogyakarta untuk mendukung pasangan SBY-Kalla. Dukungan itu di antaranya datang dari Komunitas Pedagang Kalilima Yogyakarta, Paguyuban Tukang Becak Yogyakarta, Komunitas Seniman Muslim Yogyakarta, dan beberapa organisasi lainnya."Mereka bahkan mendesak agar dukungan terhadap pasangan SBY-Kalla ini diformalkan dalam sebuah acara deklarasi. Berdasar desakan tersebut, kami memutuskan akan menggelar acara deklarasi dukungan terhadap pasangan SBY-Kalla ini di Kantor DPW PPP DIY, hari Sabtu nanti," jelas Bambang Haris.Bambang menambahkan, AMK DIY telah melayangkan surat kepada pasangan SBY-Kalla untuk hadir pada acara deklarasi tersebut. "Mudah-mudahan Pak SBY dan Pak Jusuf Kalla bisa menghadiri acara deklarasi ini. Yang jelas, arus bawah di DIY menginginkan sekali kehadiran Pak SBY. Mereka ingin menyampaikan aspirasinya secara langsung, bahwa rakyat butuh sandang pangan dan sekolah murah," tegas Bambang Haris.Heru CN - Tempo News Room

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

13 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

41 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

44 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

44 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

44 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

45 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya