TEMPO Interaktif, Jakarta: Puluhan aktivis Profauna Indonesia mendatangi Kedutaan Thailand meminta agar negara tersebut memulangkan orang utan Indonesia. "Ratusan orang utan asal Indonesia telah diselundupkan ke Thailand dan digunakan untuk pertunjukan tinju orang utan," kata Hardi Baktiantoro, Ketua Profauna, di depan Kedutaan Thailand, Kamis (19/8). Menurut Hardi, satu tempat yang diduga menjadi penampungan orang utan selundupan asal Indonesia adalah Safari World di Bangkok. Setidaknya ada 115 orang utan yang sebagian besar masih sangat muda jejalkan di tempat ini, dilatih secara keras, kejam, dan tanpa ampun untuk pertunjukan tinju orang utan. Menurut dia, Pemerintah Indonesia telah mengupayakan pemulangan orang utan. Tim tersebut terdiri dari Departemen Kehutanan, LIPI, Borneo Orang Utan Survival Foundation, Jaringan Pusat Penyelamat Satwa dan Profauna Indonesia, yang datang atas undangan Pemerintah Thailand akhirnya pulang dengan tangan kosong. "Para pejabat berwenang di Thailand banyak yang tidak kooperatif untuk pemulangan orang utan, karena itu kami mendatangi kedubes Thailand untuk minta kerja sama Pemerintah Thailand," kata Hardi. Dalam laporan ringkas Profauna disebutkan fasilitas orang utan di Safari World sangat buruk. Mereka ditempatkan dalam kandang yang sangat kecil dan gelap. Seekor orang utan jantan dewasa hanya ditempatkan dalam kandang seluas 1,5 meter persegi. Akibatnya, sulit bagi orang utan untuk duduk, berdiri, atau terlentang lurus. Terlebih berayun seperti layaknya orang utan di habitatnya. Akibatnya, banyak orang utan di Safari World yang stres, ketakutan, depresi mental, dan terkena berbagai penyakit.Muhamad Fasabeni - Tempo News Room