TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pihak menuntut agar Datasemen 88 Antiteror Polri (Densus 88) dibubarkan. Desakan ini menguat setelah video kekerasan Densus 88 terhadap tersangka teroris menyebar di situs Youtube. Menurut Prasasti Perdamaian, lembaga swadaya masyarakat yang mengadvokasi kelompok dan pelaku konflik untuk melakukan proses rekonsiliasi dan rehabilitasi, desakan pembubaran Densus 88 bukan hanya semata karena tersebarnya video tersebut.
"Itu akumulasi dari peristiwa kekerasan terus-menerus sejak Densus 88 didirikan," kata Direktur Program Riset Prasasti Perdamaian, Taufiq Andri, kepada Tempo, Kamis, 7 Maret 2013, melalui sambungan telepon. Peristiwa terus-menerus yang dimaksud Taufiq terutama menyangkut masalah penyiksaan, korban salah tangkap, dan tembak mati terhadap tersangka teroris.
Terkait dengan penyiksaan, Taufiq menambahkan, hal ini dilakukan Densus 88 untuk mengorek keterangan dalam proses interograsi kepada tersangka teroris. Dari cerita seorang narapidana teroris yang didapatkannya, pemukulan dan penyetruman adalah metode yang cukup lazim dilakukan.
"Celakanya, saat cara ini dipraperadilkan, tidak ada satu pun gugatan yang dimenangi tersangka," kata Taufiq. Karena itu cara yang dilakukan terpidana teroris paling hanya mencabut berita acara pemeriksaan di pengadilan dan bilang mengatakan membuat pengakuan itu di bawah tekanan.
Dalam operasi Densus, kerap ada pula adanya korban salah tangkap. Salah tangkap ini bisa terjadi karena kebetulan korban dan tersangka teroris berada pada area yang sama. "Misalnya tersangka berboncengan motor, tapi polisi menangkap dua-duanya. Padahal itu hanya koinsiden saja. Kebetulan korban dan tersangka ada di satu tempat," ujar Taufiq.
Soal kasus tembak mati tersangka teroris juga menjadi sorotan. Menurut Taufiq, mestinya kasus tembak mati bisa dicegah dengan sedapat mungkin melumpuhkan tersangka teroris. Meski demikian, dia mengakui ini terkait dengan perintah operasi di lapangan, apakah perintahnya menangkap hidup atau mati. "Harus diakui ini sifatnya sangat situasional di lapangan," kata dia.
Untuk mengurangi kasus-kasus seperti itu, Taufiq menyarankan penegakan akuntabilitas dan transparansi dalam operasi Densus. "Tujuannya adalah untuk mencegah kemungkinan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Densus," kata dia. (Baca berita lainnya di edisi khusus Kontroversi Densus)
AMIRULLAH
Berita lainnya:
Mancini Isyaratkan Bakal Jual Dzeko
Roy Suryo Dukung Jokowi Bongkar Lebak Bulus
Densus 88 Dilatih CIA dan FBI
Mau Jadi Personel Densus 88, Inilah Kualifikasinya
Cantona Sebut Beckham Pemain Juara
Berita terkait
Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi
9 hari lalu
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng
11 hari lalu
Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah
11 hari lalu
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah
Baca SelengkapnyaDensus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror
29 Januari 2024
Simak sejarah dan profil Densus 88 yang khusus menangani kasus terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah
29 Januari 2024
Terduga teroris yang ditangkap di Boyolali masuk kelompok Jamaah Islamiyah. Total ada 11 orang yang diringkus.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Kembali Ciduk 1 Terduga Teroris di Kabupaten Boyolali
27 Januari 2024
Densus 88 kembali menangkap satu terduga teroris di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 27 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi: 10 Terduga Teroris di Jateng Bagian Jamaah Islamiyah Wilayah Timur
26 Januari 2024
Penangkapan sepuluh terduga teroris dilakukan di beberapa wilayah di Jawa Tengah pada Kamis
Baca SelengkapnyaDensus 88 Masih Selidiki Peran 10 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah
26 Januari 2024
10 orang terduga teroris di Jawa Tengah diduga berasal dari kelompok Jamaah Islam (JI).
Baca SelengkapnyaTotal 10 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Solo Raya, 1 Orang Dibekuk di Karanganyar
25 Januari 2024
Sebelum penangkapan di Karanganyar, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa daerah di Solo Raya.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Juga Tangkap 3 Terduga Teroris di Boyolali
25 Januari 2024
Kapolres Boyolali tidak diberi tahu ketiga warga yang ditangkap DEnsus 88 itu masuk dalam jaringan teroris apa.
Baca Selengkapnya