TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Rukman Ahmad mengatakan prajurit yang diduga menjadi pelaku utama dalam penyerangan Markas Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, bertambah jadi 30 orang. Sebelumnya, Rukman mengatakan ada 22 prajurit asal Batalion Artileri Medan 15/76 Tarik Martapura yang diduga menjadi otak penyerangan.
“Sekarang masih diperiksa di Kodam,” ujar Rukman saat dihubungi, Jumat, 8 Maret 2013.
Menurut Rukman, setelah diperiksa, tak otomatis para tentara itu ditahan. “Sesuai prosedur, diperiksa dulu, baru dilihat hasilnya seperti apa,” ucap Rukman. Kata dia, penahanan dilakukan sesuai prosedur jika para prajurit itu terbukti bersalah.
Adapun 80-an orang prajurit lainnya yang turut melakukan penyerangan diperiksa di markas batalion. “Kami belum tahu hasil investigasinya, apakah nantinya akan ditahan atau dilepaskan,” ujar Rukman.
Kemarin, Kamis, 7 Maret 2013, seratusan tentara menyerang Mapolsek OKU. Motif penyerangan diduga balas dendam atas kematian rekan mereka, Prajurit Satu Heru Oktavianus, yang ditembak mati oleh personel polisi, pada akhir Januari lalu.
Para tentara memporak-porandakan Markas Polres OKU dengan membakarnya. Selain menghancurkan markas, mereka juga melukai sejumlah polisi.
SATWIKA MOVEMENTI
Baca juga:
Benarkah MUI Tak Terima Keuntungan Golden Trader?
Densus 88 Dikecam di Poso, Begini Nasib Tim TNI
Mau Jadi Personel Densus 88, Inilah Kualifikasinya
Unik '88' dan AT pada Densus yang Dikecam di Poso
Pengakuan Wiwin, 'Korban' di Video Densus 88
Berita terkait
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum
16 hari lalu
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa
16 hari lalu
Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan
17 hari lalu
Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya
17 hari lalu
Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki
18 hari lalu
Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.
Baca SelengkapnyaBentrok Brimob-TNI AL di Sorong, Dua Komandan Turun Tangan Dalam Penyelidikan
18 hari lalu
Komandan Satuan Brimob dan Kepala Unit Propam Polda Papua Barat turun tangan menyelidiki penyebab bentrokan di Pelabuhan Sorong
Baca SelengkapnyaRangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong
18 hari lalu
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong
Baca SelengkapnyaSebut Bentrok Brimob vs TNI AL di Sorong Sudah Selesai, Ini Perintah Kapolda Papua Barat untuk Anggota Polri
18 hari lalu
Kapolda Papua Barat mengatakan penyelidikan bentrok Brimob vs TNI AL akan dilakukan secara utuh untuk memperoleh titik terang asal mula kejadian.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI dan Brimob yang Terlibat Bentrok di Sorong Dipastikan Bakal Dihukum
18 hari lalu
Anggota TNI/Polri yang terlibat bentrok di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Ahad pagi, 14 April 2024, akan dihukum sesuai aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaBentrok TNI AL dan Brimob di Kota Sorong, Polri: Harus Selalu Sinergi
18 hari lalu
Kapolda Papua Barat memastikan kasus bentrok antara anggota TNI AL dan anggota Brimob di Sorong itu akan diselesaikan secara tuntas.
Baca Selengkapnya