Anggota Anshor Jawa Tengah Bebas Tentukan Pilihannya
Reporter
Editor
Jumat, 13 Agustus 2004 12:22 WIB
TEMPO Interaktif, Solo:Gerakan Pemuda (GP) Anshor Wilayah Jawa Tengah tidak akan membuat keputusan yang menginstruksikan kadernya memilih calon presiden tertentu . Ketua Pengurus Pusat (PP) GP Anshor memberikan keleluasaan kepada pengurus wilayah untuk menetapkan sendiri pilihannya.Ketua Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Tengah, Mufied Rahmad mengatakan organisasinya tidak akan memberikan dukungan organisasional termasuk kepada Ketua PB NU, Hasyim Muzadi yang menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri."Kami akan menyerahkan sepenuhnya kepada anggota dan kader GP Anshor Jawa Tengah untuk menentukan pilihannya sendiri. Kami yakin, mereka sudah punya pilihan sendiri sehingga tidak perlu organisasi yang menetapkan pilihan dengan membuat instruksi," ujar Mufied Mufied menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan Ketua PP Gerakan Pemuda Ansor, Syaifullah Yusuf, menyerahkan kepada kader Ansor di tingkat wilayah dan cabang seluruh Indonesia untuk menentukan pilihan masing-masing dalam pemilihan presiden putaran kedua. Syaifullah menyatakan Ansor tetap berpedoman pada keputusan muktamar dan keputusan PBNU yang menegaskan konsistensi khittah 26. Menurut Mufied, pemihakan kepada capres tertentu dengan memberikan dukungan secara organisatoris justru tidak akan menguntungkan GP Anshor. Dia mengatakan baik Mega-Hasyim maupun SBY-Kalla tidak berani menjamin merekalah yang memenangkan putaran kedua bulan September nanti. "Wong tidak ada jaminan kalau yang memang itu capres ini atau itu kok. Nanti malah repot kalau Anshor ikut-ikutan mendukung secara organisasi," katanya.Kader dan anggota Anshor Jawa Tengah diakuinya sudah mampu untuk menentukan pilihan. Bahkan menurut Mufied, anggota Anshor juga dapat membedakan apa sesungguhnya makna perubahan sebagaimana yang menjadi isu utama capres tertentu maupun status quo yang kerap diasosiasikan sebagai representasi dari calon presiden lainnya. "Semuanya sudah tahu apa itu perubahan, apa itu status quo kok. Jadi untuk apa harus membuat keputusan untuk mendukung capres tertentu," tukas Mufied.Menurut caleg terpilih DPR dari PKB ini, meski secara organisatoris GP Anshor merupakan bagian dari Nahdatul Ulama yang ketua umumnya tengah berebut kursi wakil presiden namun hal itu juga bukan jaminan anggota Ashor memilihnya. Menurut dia, ada banyak kriteria bagi pemilih dalam menentukan pilihannya. "Cara mendukungnya kan bermacam-macam, tidak mesti harus dikemukakan secara terbuka lah," kata dia lagi.Imron Rosyid - Tempo News Room