TEMPO.CO, Yogyakarta - Diah Puspasari, seorang petugas survei alumnus Universitas Gadjah Mada, dinyatakan hilang ketika bertugas di hutan Kampung Selauw, Distrik Muting, Merauke, Papua, sejak awal Februari 2013.
Diah tinggal di RT 01, RW 30, Dusun Jomblangan, Desa Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Di rumah itu, Diah, 31 tahun, tinggal bersama putra tunggalnya, Haidar, 3 tahun, dan Retno Widayati, ibunya. Selama Retno mengajar di SMP Brebah, Sleman, Haidar dititipkan kepada pengasuh.
Di rumah itu, seluruh keluarga menunggu kepastian nasib Diah. “Tak ada kabar. Kami hanya ingin Diah kembali dengan selamat,” ujar kakak sepupu Diah, Dedik Kunta, kepada Tempo di Banguntapan, Yogyakarta, Senin, 25 Februari 2013.
Diah, alumni jurusan konservasi hutan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, bekerja sebagai petugas survei PT Merauke Rayon Jaya, perusahaan pengelola hutan tanaman industri. Kontak terakhir dengan keluarga pada awal Februari lalu. Diah pamit pada ibunya untuk survei ke hutan di Merauke selama 20 hari. “Terakhir Diah bilang ke ibunya, mau masuk hutan, jadi ponselnya sementara tak bisa dihubungi,” kata dia.
Diah berangkat bersama tujuh petugas survei ke hutan Merauke pada 9 Februari 2013. Belakangan Diah bersama seorang temannya dinyatakan tersesat. Namun, raibnya Diah baru dilaporkan pada 17 Februari 2013 oleh Heri, seorang yang mengaku karyawan PT Merauke Rayon Jaya. Heri menghubungi ibu Diah, Retno. “Pak Heri tidak jelaskan kapan Diah hilang. Dia hanya menyuruh keluarga ikut mencari,” kata Dedik.
Maka, dua kerabat Diah terbang ke Merauke pada 18 Februari 2013. Mereka mencari Diah memakai speed boat karena melewati rawa. Upaya pencarian itu memakai uang pribadi. Perusahaan itu belum menyatakan menanggung biaya.
PT Merauke Rayon Jaya di Merauke tak mau bertanggung-jawab dan bahkan menolak memberi informasi tentang hilangnya Diah. Masalahnya, Diah juga tak banyak memberi informasi tentang perusahaan tempat dia bekerja.
SHINTA MAHARANI
Berita Terpopuler:
Selain Anas, KPK Mulai Bidik Nama Lain
Soal Kredit Bank Jabar, Aher: Gua Bisa Lawan
Kenapa Aher Tak Terpengaruh Kasus PKS dan BJB?
Begini Persiapan Rieke Jika Masuk Putaran II
Kepailitan Batavia Air Dinilai Mencurigakan
Berita terkait
Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi
3 hari lalu
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura
4 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaGapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024
5 hari lalu
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.
Baca SelengkapnyaSawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu
5 hari lalu
Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaKebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan
5 hari lalu
Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.
Baca SelengkapnyaRatusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan
5 hari lalu
Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.
Baca Selengkapnya12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan
5 hari lalu
Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.
Baca Selengkapnya22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran
5 hari lalu
22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.
Baca SelengkapnyaPolemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga
38 hari lalu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.
Baca Selengkapnya365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan
38 hari lalu
Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.
Baca Selengkapnya