TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi pesimistis jumlah balita penderita gizi buruk menurun mencapai target yang ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs) 2015. Menurut Menteri Kesehatan, prevalensi gizi kurang pada balita masih 17,9 persen.
"Saya khawatir, target MDGs tidak tercapai," kata Nafsiah ketika membuka seminar Gizi Nasional bertajuk "Mewujudkan Gizi Seimbang untuk Mengatasi Masalah Gizi Ganda", Senin, 25 Februari 2013. Target Millenium Development Goals tahun 2015 adalah gizi buruk ditekan hingga 15 persen.
Menurut Nafsiah, saat ini Indonesia masih mengalami kekurangan gizi buruk. Masalah ini tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan, tetapi juga menurunkan kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi, kata dia, juga bisa mengancam ketahanan nasional.
Untuk mengatasi gizi buruk, Nafsiah mengatakan, pemerintah bekerja sama dengan organisasi profesi dan organisasi masyarakat. "Salah satunya adalah perbaikan gizi pada 1.000 hari pertama," ucap menteri sekaligus dokter anak ini.
Nafsiah juga meminta agar masyarakat dan swasta bersama-sama mengatasi masalah gizi di Indonesia. Dia mencontohkan kasus kematian bayi Dera karena tidak mendapatkan nustrisi yang cukup selama ibunya mengandung. "Kita harus memperhatikan hulunya mengenai gizi buruk," ucap Nafsiah. Menurut dia, Dera yang lahir prematur hanya mempunyai berat badan 1 kilogram dan kerongkongan yang tidak sempurna sehingga sulit untuk diselamatkan.
SUNDARI
Terpopuler:
Hasil Real Count KPU, Rieke-Teten Unggul 47 Persen
Pengamat: Anas Punya Kartu As Korupsi Kader PD
Begini Kalau Jokowi Dikerjai Istrinya
Din Syamsuddin: Anas Tak Mau Jadi Korban Sendiri
Selain Anas, KPK Mulai Bidik Nama Lain
Berita terkait
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT
1 hari lalu
Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.
Baca SelengkapnyaKemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim
4 hari lalu
Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaNetizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam
4 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar
6 hari lalu
KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.
Baca SelengkapnyaBantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker
10 hari lalu
Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.
Baca SelengkapnyaAlasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara
10 hari lalu
Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.
Baca SelengkapnyaHipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik
20 hari lalu
Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.
Baca SelengkapnyaMahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza
33 hari lalu
Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.
Baca Selengkapnya3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes
37 hari lalu
Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?
Baca SelengkapnyaEdy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah
38 hari lalu
Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.
Baca Selengkapnya