Pemerintah Thailand Diminta Mengembalikan Orangutan ke Indonesia
Reporter
Editor
Rabu, 11 Agustus 2004 17:27 WIB
TEMPO Interaktif, Malang: Tiga lembaga penyelamat satwa, yaitu Yayasan Borneo Orangutan Survival, Jaringan Penyelamatan Satwa dan ProFauna Indonesia, menuntut Pemerintah Thailand untuk segera mengembalikan Orangutan (Pongo pygmaeus) ke Indonesia. Selain itu, mereka juga meminta agar Pemerintah Thailand segera menutup penangkaran Orangutan illegal. Karena, Orangutan tersebut diperoleh dengan cara illegal. Tuntutan tersebut disampaikan ke Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra dan Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Suwit Khunkitti oleh ketiga lembaga tersebut melalui surat resmi yang dikirimkan pada 6 Agustus lalu.Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid menyebutkan, berdasarkan catatan Taman Safari Dunia pada November 2003, terdapat 147 Orangutan yang berada di kebun bintang dan taman safari Thailand. Dari jumlah itu, diketahui hanya ada 46 Orangutan yang didapat melalui prosedur resmi. "Sisanya illegal," kata Rosek Nursahid kepada wartawan di Kantor Pusat ProFauna di Malang, Rabu (11/8).Rosek mengungkapkan berdasarkan survei yang dilakukan tiga lembaga tersebut ke Thailand pada Akhir Juli lalu, ternyata jumlah Orangutan di Thailand hanya tinggal 70 ekor. Sisanya, menurut keterangan resmi Kementrian Sumber Daya Alam dan Lingkungan, meninggal dunia karena terkena penyakit pneumonia atau radang paru-paru. Tiga lembaga penyelamat satwa juga menemukan kondisi satwa dalam keadaan mengenaskan. "Satwa-satwa tersebut hanya dipakai untuk kepentingan komersial saja, tanpa memperhatikan animal walfare," ujar Rosek. Rosek menuturkan Thailand memang menjadi negara favorit pengekspor Orangutan. Berdasarkan hasil investigasi ProFauna, harga satu ekor Orangutan di luar negeri mencapai 15 ribu US dollar. Bibin Bintariadi - Tempo News Room