Gugur di Papua, Prabowo Prajurit Terbaik Kopassus  

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Jumat, 22 Februari 2013 16:08 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Bendera Merah Putih setengah tiang di depan rumah Prajurit Satu Wahyu Prabowo lesu tak berkibar. Rumah berwarna cokelat di Desa Karanganyar, Purbalingga, itu ramai dikunjungi tetangga. Wahyu, pria kelahiran 5 Oktober 1988, gugur tertembak saat bertugas di Papua.

Kepergian anak sulung dari dua bersaudara kembar akibat ditembak kelompok yang diduga pemberontak di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, ini menyisakan duka bagi keluarganya. "Ternyata yang pulang hanya peti matinya," kata Sastrodiharjo, ayah Prabowo, Jumat, 22 Februari 2013.

Menurut dia, saat berangkat, Prabowo mengatakan hanya bertugas selama enam bulan di Papua. Setelah itu, diperpanjang dua bulan. Seharusnya, bulan ini Prabowo sudah berada di rumah dan mempersiapkan perkawinannya.

Sastro berkisah, pernikahan ini telah lama direncanakan pihak keluarga. Cincin pernikahan untuk Merlina Fatmawati Anika telah dibeli. Namun, rencana ini terus tertunda. Saat tiba waktunya, putranya malah bertemu ajal. "Rencana mau nikah setelah pulang, tapi malah pulang dalam kondisi sudah tidak ada," katanya.

Saudara kembarnya, Wahyu Pratiwi, mengaku sempat bertanya kabar Prabowo melalui telepon. "Telepon terakhir saat dia hendak pergi bertugas ke Puncak Jaya," kata Pratiwi. Prabowo berpamitan dan mohon didoakan. "Dia minta jangan memberi tahu keluarga," ujarnya berlinang air mata.

Wahyu Prabowo masuk Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat pada 2008. Dia bermarkas di Serang, Banten. Ia sempat bertugas dalam misi pembebasan kapal dagang yang dibajak perompak Somalia beberapa waktu lalu. Prabowo menempati peringkat empat dari sepuluh besar prajurit Kopasus terbaik.

Pagi itu, keluarga mendapat telepon dari seseorang yang mengaku komandan Kopassus. Ia mengucapkan belasungkawa. Selain itu, komandan itu mengabarkan akan segera mengevakuasi jenazah Prabowo.

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

2 Mei 2020

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

Baca Selengkapnya

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

7 Februari 2018

Reformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur

Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

4 Februari 2018

Polri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban

Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.

Baca Selengkapnya

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

16 Desember 2017

YLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui

Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.

Baca Selengkapnya

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

7 Oktober 2017

Hut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen

Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini

Baca Selengkapnya

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

5 Oktober 2017

Ini Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon

Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.

Baca Selengkapnya

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

22 September 2017

Kodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah

Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.

Baca Selengkapnya

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

22 September 2017

Wiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu  

Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.

Baca Selengkapnya

Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965  

19 September 2017

Sejarawan Sebut TNI Tak Ingin Ada Tafsir Ulang Peristiwa 1965  

Dengan memutar kembali film Pengkhianatan G 30 S PKI, TNI tidak membiarkan sejengkal pun peristiwa 1965 ditafsirkan berbeda.

Baca Selengkapnya

Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?

18 September 2017

Nobar Film G30S/PKI, Panglima TNI: Kalau Perintah Saya, Kenapa?

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan instruksi pemutaran film G30S/PKI merupakan perintahnya.

Baca Selengkapnya