TNI Tak Kirim Pasukan Tambahan ke Papua  

Reporter

Editor

Fanny Febiana

Jumat, 22 Februari 2013 15:03 WIB

Sjafrie Syamsudin. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia menyatakan tak akan menambah pasukan ke Papua pasca-penembakan delapan anggotanya. "Tidak ada satu pun tendensi peningkatan kekuatan di Papua, ini bisa dikendalikan oleh komando operasi yang berada di lapangan," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam jumpa pers di kantornya, Jumat, 22 Februari 2013.

Alasannya, penyerangan terhadap tentara tersebut merupakan kejadian taktis yang tak berpengaruh pada pertahanan secara strategis. Namun, Sjafrie menegaskan, TNI bersama polisi akan memburu pelaku penembakan.

Delapan anggota TNI kemarin ditembak oleh kelompok sipil bersenjata kemarin. Penembakan pertama terjadi di posko Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, yang menewaskan Pratu Wahyu Prabowo. Penembakan kedua terjadi di Kampung Tangulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Tujuh anggota TNI tewas dalam penyerangan itu.

Pagi tadi, pada saat akan mengevakuasi tujuh korban di Puncak, helikopter Super Puma TNI kembali diserang. Heli yang mengangkut empat kru dengan pilot Mayor (Pnb) Asep itu ditembak. Akibatnya, tangan kiri seorang kru, Lettu Amang, tertembak serta kaca bagian tengah dan depan pesawat tertembus peluru.

NUR ALFIYAH

Berita populer:
Nazar: Anas Bikin Cerita Tipu-tipu Mahabharata

Kode Korupsi Al-Quran: Santri, Pengajian, Murtad

Ini Alasan Pemerintah Ingin Hapus Dinasti Politik

KPK Kembali Periksa Elda Devianne

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya