Penderita AIDS Dapat Jaminan Kesehatan

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 21 Februari 2013 19:06 WIB

AP

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penderita HIV/AIDS, atau yang disebut orang dengan HIV dan AIDS (ODHA), di DIY saat ini sudah mendapat jaminan kesehatan lewat sistem Jaminan Kesehatan Semesta. Jaminan itu diatur Peraturan Gubernur DIY Nomor 37 Tahun 2012 tentang pelaksanaan penanggulangan HIV dan AIDS.

“Plafon pembiayaan pelayanan kesehatan bagi ODHA sebesar Rp 14 juta per tahun. Itu sama dengan plafon biaya kesehatan lainnya,” kata Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Ahmad Akhadi, seusai peluncuran pelatihan jurnalisme empati AIDS di Hotel Gowongan Inn, Yogyakarta, Kamis, 21 Februari 2013.

Hingga akhir Desember 2012, tercatat ada 1.110 pengidap HIV dan 831 penderita AIDS di DIY. Menurut Ahmad, ODHA yang berhak memperoleh pembiayaan pelayanan kesehatan adalah yang terdaftar dalam daftar peserta jaminan kesehatan. “Sayangnya, mekanisme ini sulit menjangkau ODHA yang tidak punya kartu tanda penduduk wilayah DIY. Salah satunya waria,” kata Akhadi.

Waria yang rentan menularkan ataupun tertular virus itu mayoritas tak punya KTP. “Tingkat mobilitasnya juga tinggi. Ada dokter yang pernah melihat waria yang sama, yakni di Jakarta dan di Yogyakarta, dalam selisih waktu tak sampai satu hari,” kata Akhadi. Upaya pemerintah adalah berkoordinasi dengan komunitas waria di tiap daerah. Komunitas itu yang akan mengupayakan pengadaan KTP bagi anggotanya.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY, Riswanto, menilai penjaminan layanan kesehatan bagi ODHA merupakan terobosan. Sebelumnya, jaminan kesehatan tak melayani ODHA. “Siasat yang dilakukan ODHA yang masuk kategori miskin adalah menggunakan item penyakit ikutan untuk mendapat jaminan kesehatan,” kata Riswanto.

Misal, rendahnya sistem kekebalan tubuh ODHA mengakibatkan penderita mudah terserang berbagai penyakit, seperti diare dan tuberkulosis (TBC). Saat penderita berobat memakai kartu jaminan kesehatan, dia akan mengklaim lewat penyakit ikutan berupa diare maupun TBC. “Sekarang, meskipun gubernur sudah menjamin, pasien yang masih takut ditolak bisa saja pakai item penyakit ikutan itu,” kata Riswanto.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terpopuler lainnya:
Diberhentikan SBY, Bupati Aceng Membangkang
Agnes Monica, Selebritas Berpakaian Terburuk

Pecah Jalan Para Pimpinan KPK

Damar Tak Berniat Kritik Karya Andrea Hirata

Rasyid Rajasa: Saya Tak Bersalah

Bupati Aceng Gugat Keputusan SBY

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

9 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

45 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

50 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

54 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya