TEMPO Interaktif, Jakarta: Penyitaan aset untuk pemulihan Bank BNI akibat kasus pembobolan kredit ekspor berjaminan fiktif senilai Rp. 1,3 triliun dipersoalkan dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (10/8). Majelis hakim yang diketuai Syamsul Ali menilai proses penyitaan aset itu tidak pernah dijalankan secara sungguh-sungguh oleh Tim Pemulihan Aset BNI. Hakim juga mempersoalkan kinerja Tim Pemulihan. "Mengapa sampai sekarang pengembalian aset BNI masih nol besar? Apa kerja saudara (Ketua Tim Pemulihan)?" tanya hakim dengan nada tinggi.Sampai sekarang, menurut Syamsul, tidak ada satu pun surat berharga yang disita oleh tim penyidik polisi. Yang ada hanyalah daftar nama aset yang harus disita. Fakta ini menunjukkan, Tim Pemulihan yang dibentuk BNI Pusat tidak bekerja optimal. Apalagi, berdasarkan keterangan saksi Arsad, tim itu juga tidak pernah menemui lima terdakwa untuk dimintai keterangan soal aset perusahaan mereka. "Apa gunanya tim itu, jika yang bekerja hanya polisi?" tanya Syamsul lagi.Persidangan memeriksa lima terdakwa direktur utama perusahaan yang mengajukan kredit ekspor: Ollah Abdullah Agam (PT. Gramarindo Mega Indonesia), Aprilla Widharta (PT. Bhinekatama Pacific), Adrian Pandelaki Lumowa (PT. Magnetique Usaha Esa), Titik Pristiwanti (PT. Pan Kifros), Richard Kuontul (PT. Metrantara). Persidangan menghadirkan Ketua Tim Pemulihan Aset BNI Pusat, Mohammad Arsad untuk memberikan kesaksiannya.Menjawab pertanyaan hakim, Arsad mengatakan, pihaknya merasa kesulitan melakukan penyitaan karena aset itu adalah milik sah pihak ketiga, yaitu Maria Pauline Lumowa yang sampai saat ini belum tertangkap. "Tapi memang sudah ada beberapa aset yang sudah diproses notaris," kata Arsad. Mengapa proses penyitaan di notaris itu tidak ada kelanjutannya, Arsad menjawab, "Kabar terakhir, notarisnya sedang sakit dan belum sembuh sampai sekarang".Majelis hakim juga menyalahkan pihak kejaksaan yang tidak segera menyita aset itu sebelum sidang digelar. "Sekarang justru menyerahkan penyitaan kepada pengadilan. Ini kan runyam," kata Syamsul.Erma Yulihastin - Tempo News Room
Promo Spesial Harbolnas 12.12 untuk Pengguna Kartu BNI
12 Desember 2023
Promo Spesial Harbolnas 12.12 untuk Pengguna Kartu BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menggelar promo menarik pada Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas 12.12 yang jatuh pada hari ini, Selasa, 12 Desember 2023.
BNI Siapkan Dana Tunai Rp22,02 Triliun untuk Kebutuhan Natal dan Tahun Baru
9 Desember 2023
BNI Siapkan Dana Tunai Rp22,02 Triliun untuk Kebutuhan Natal dan Tahun Baru
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyatakan siap mencukupi kebutuhan transaksi masyarakat selama periode Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.