Surat suara Pemilihan Gubernur & Wakil Gubernur Jawa Barat. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Sebanyak 122 orang mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung. Mereka datang untuk membantu melipat surat suara untuk Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
"Kemarin yang melipat hanya ada 46 orang, sekarang ditambah lagi supaya cepat selesai dan surat suara segera didistribusikan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)," kata Anwar Hidayat, Sekertaris Sub Kelompok Kerja (Pokja) dan logistik Pilgub, Selasa, 12 Februari 2013.
Ia menambahkan, tangan penyortir tidak boleh berkeringat sebab surat suara bisa dianggap tidak sah. Dari hasil penyortiran, Senin, 11 Februari 2013 tercatat surat suara baru 26.765 lembar. 26.566 diantaranya layak guna dan 199 lembar cacat cetak. Sementara masih sekitar 1.719.229 lembar yang belum tersentuh.
Surat suara yang rusak biasa diketahui dari lembar kertas yang bolong, robek tinta yang buram seperti nama calon, foto dan nomor urutnya tidak jelas. Yang cacat cetak ini nantinya akan dikembalikan untuk dicetak kembali.
Kendala yang dihadapi para petugas sortir biasanya karena kelelahan. Meski KPU Bandung memulai jam kerja pada pukul 08.00 – 18.00 WIB, mereka yang masih sanggup melipat surat suara dibolehkan melanjutkan pekerjaannya. "Saya bekerja sudah dari kemarin, baru pulang jam sembilan malam,” ucap Puti Handayani, petugas sortir.
Ia menanbahkan, meski hanya ‘digaji’ Rp. 100 per lembar tetapi kegiatan ini cukup menguntungkan. Bahkan hari ini ia membawa anaknya untuk ikut menyortir. Senada dengan Puti, Afris Dipansari juga berpendapat, melipat surat suara bukanlah hal yang sulit. Kegiatan ini bisa dilakukan ‘sambil lalu’. “Kesulitanya paling kalau sudah tangan pegel, saya istrirahat dulu. Karena kalau dilanjut juga lipatannya jadi tidak rapi,” kata Afris.
