TEMPO Interaktif, Purwakarta: Pelantikan anggota DPRD Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, Jumat (6/8), diwarnai aksi demonstrasi para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta (Permata). Dalam aksi tersebut, mahasiswa sempat memblokir pintu keluar halaman gedung Dewan, yang dijaga ketat puluhan personel kepolisian dan trantib. Akibat aksi tersebut, ratusan kendaraan undangan sempat terjebak selama setengah jam. Sempat terjadi aksi dorong-mendorong antara aparat keamanan dengan para mahasiswa. Dalam orasinya, Arief, koordinator aksi, mengajukan lima tuntutan kepada 45 anggota Dewan baru. Diantaranya adalah mereka diminta untuk mengkaji ulang kebijakan eksekutif dalam masalah pendidikan. Dalam mengambil kebijakan daerah, Dewan juga diminta untuk melibatkan seluruh elemen masyarakat dan diwajibkan menghilangkan pos-pos anggaran tidak jelas arahnya.Toha Makhsun salah satu anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera, menyambut baik tuntutan tersebut. Menurut dia, soal pendidikan memang harus menjadi prioritas utama ketika merumuskan kebijakan bidang pendidikan. "Kita akan terus kejar anggaran 20 persen buat pendidikan," kata Thoha. Bupati Purwakarta Lily Hambali Hasan berjanji akan menaikan anggaran pendidikan pada tahun anggaran mendatang. Pada tahun anggaran 2004 baru Rp 6 miliar buat mensubsidi sumbangan biaya pendidikan tingkat sekolah dasar. Ia juga telah menerjunkan tim Badan Pengawasan Daerah ke sekolah-sekolah yang ditengarai telah melakukan pungutan-pungutan liar. "Kepala sekolahnya akan diberi sanksi berat," kata Lily. Nanang Sutisna - Tempo News Room