Pemerintah Larang TKW Bekerja di Timur Tengah

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 11 Februari 2013 15:00 WIB

Para tenaga kerja Indonesia korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) menuju bus yang akan membawa mereka pulang ke daerah asal dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (28/1). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melarang tenaga kerja wanita bekerja di negara Timur Tengah sebagai pembantu rumah tangga. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menuturkan penyebabnya adalah negara-negara tersebut masih dikenai status moratorium penempatan tenaga kerja Indonesia di sektor domestik.

"Ini ditujukan untuk melindungi TKI-TKI perempuan yang bekerja di luar negeri," kata Muhaimin melalui keterangan pers yang diterima, Senin, 11 Februari 2013. Sampai saat ini, pemerintah Indonesia masih melarang penempatan TKI domestic worker ke beberapa negara penempatan di Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Yordania, Suriah, dan Kwait.

Muhaimin mengatakan moratorium ke beberapa negara Timur Tengah akan terus diberlakukan selama belum terjamin kepastian perlindungan hukum dan pemberian hak-hak dasar bagi TKI di timur tengah. Untuk itulah Muhaimin berusaha aktif melobi pemerintah negara tujuan TKI. Namun, dia mengakui usahanya belum membuahkan hasil yang memuaskan.

Muhaimin berencana untuk membuat regulasi yang memberangkatkan pasangan suami-istri sehingga perlindungan mereka lebih terjamin karena bekerja secara bersama-sama. "Saya sedang membikin konsep agar TKI yang bekerja keluar negeri itu suami-istri, seperti yang telah diterapkan dalam program transmigrasi," tutur Menteri Tenaga Kerja.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, sepanjang 2012 terdapat 329 TKI yang meninggal dunia. Area Timur Tengah merupakan negara tertinggi angka kematian TKI-nya. Jumlah TKI yang meninggal di kawasan Timur Tengah sebanyak 184 orang, yang terdiri dari penempatan untuk negara Yordania 13 orang, Uni Emirat Arab 20 orang, Arab Saudi 110 orang, Suriah 13 orang, Kuwait lima orang, Qatar 12 orang, Oman tujuh orang, Bahrain dua orang, Irak satu orang, dan Mesir satu orang.

Kemudian untuk TKI yang meninggal di kawasan Asia Pasifik, Jumhur menambahkan, mencapai 145 orang yang terdiri dari Taiwan 38 orang, Hong Kong 7 orang, Malaysia 61 orang, Kongo satu orang, Thailand dua orang, Singapura delapan orang, Korea 10 orang, Brunei Darusalam 10 orang, Jepang satu orang, AS satu orang, Yunani satu orang, Kolombo dua orang, Argentina dua orang, dan Italia satu orang.

SUNDARI

Berita terpopuler lainnya:
Jejak Anis Matta di Tas Ahmad Fathanah

FPI Solo Desakkan Pembubaran Densus 88

Status Hukum Anas Urbaningrum Masih Menggantung

Film Hina Nabi, Mesir Blokir Youtube Sebulan

Tiada Anas Urbaningrum di Pertemuan DPD di Cikeas

Ratusan Pegawai Pajak Bisa Akses SPT Pajak SBY

Korupsi Al Quran:Siapa Si Raja, Panglima, Prajurit

Wali Kota Ulang Tahun, Aktivis Hadiahi Sampah

Berita terkait

Pilkada 2024: PKB Tetapkan Syarat Ini untuk Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

1 hari lalu

Pilkada 2024: PKB Tetapkan Syarat Ini untuk Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

PKB Jakarta sedang menyiapkan infrastruktur partai untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

2 hari lalu

Serba-serbi Khofifah Jelang Pilkada Jawa Timur terkait Peluang dan Calon Lawan

Khofifah dinilai menjadi calon gubernur terkuat pada Pilkada Jatim 2024. PKB dan PPP tengah menyiapkan lawan.

Baca Selengkapnya

PPP Sambangi Markas PKB, Mardiono: Mau Silaturahmi

2 hari lalu

PPP Sambangi Markas PKB, Mardiono: Mau Silaturahmi

Plt Ketua Umum PPP Mardiono menyambangi markas DPP PKB hari ini. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tampak menyambutnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

6 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jajaran PKS Temui Petinggi PKB Pakai Warna Khas Partai Masing-masing

6 hari lalu

Jajaran PKS Temui Petinggi PKB Pakai Warna Khas Partai Masing-masing

Syaikhu dan Aboe bersama jajaran PKS tiba pada sekitar jam 19.05 WIB. Keduanya memakai pakaian bernuansa oranye dalam kunjungan kali ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Oposisi atau Koalisi dengan Prabowo, PKS: Ditentukan Majelis Syuro

6 hari lalu

Jadi Oposisi atau Koalisi dengan Prabowo, PKS: Ditentukan Majelis Syuro

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan soal sikap partainya apakah akan menjadi oposisi atau koalisi dengan Prabowo ditentukan Dewan Syuro.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Iskandar Sambut Kedatangan Prabowo di Kantor DPP PKB

7 hari lalu

Muhaimin Iskandar Sambut Kedatangan Prabowo di Kantor DPP PKB

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyambut kedatangan Presiden terpilih Prabowo Subianto di kantor DPP PKB siang ini.

Baca Selengkapnya

DPP PKB Gelar Karpet Merah untuk Sambut Kedatangan Prabowo Siang Ini

7 hari lalu

DPP PKB Gelar Karpet Merah untuk Sambut Kedatangan Prabowo Siang Ini

Kantor DPP PKB berbenah untuk menyambut kedatangan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada siang hari ini. Karpet merah pun digelar.

Baca Selengkapnya

Pertemuan PKB dan NasDem tanpa PKS, Cak Imin: Koalisi Perubahan Lagi Cari Waktu

8 hari lalu

Pertemuan PKB dan NasDem tanpa PKS, Cak Imin: Koalisi Perubahan Lagi Cari Waktu

Elite PKB dan elite Partai NasDem menggelar pertemuan di NasDem Tower tanpa ada perwakilan PKS

Baca Selengkapnya

NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

8 hari lalu

NasDem-PKB Oposisi atau Gabung Prabowo, Surya Paloh: Pemerintah Perlu Dukungan

Surya Paloh mengatakan Partai NasDem dan PKB mengapresiasi kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024

Baca Selengkapnya