TEMPO Interaktif, Pekanbaru: Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau hingga saat ini belum terbentuk. Sebab, Badan Informasi, Komunikasi, dan Kesatuan Bangsa sulit menyaring 91 nama yang sudah dikantongi untuk diajukan ke DPRD Riau. Kepala Badan Informasi, Komunikasi, dan Kesatuan Bangsa, Mustafa Kamal mengatakan, pihaknya sebelumnya sudah mengantongi 91 nama calon anggota. Namun, Panitia Khusus KPID DPRD Riau menolak rencana penyerahan itu dengan dalih 91 calon itu kebanyakan sehingga akan menyulitkan DPRD Riau dalam menyeleksinya."Kami (Badan Infokom dan Kesatuan Bangsa) diminta menyaring lagi dari 91 nama yang sudah ada untuk segera lagi diajukan ke DPRD Riau. Sementara penyaringan itu bukan gampang, tapi sebaliknya merupakan kerja berat karena seleksi tidak bisa dilakukan melalui test tapi hanya berdasarkan seleksi administratif," katanya, Rabu (4/8).Apalagi, kata dia, DPRD Riau sendiri tidak menyebutkan berapa jumlah calon KPID yang harus dimasukkan Badan Infokom ke DPRD Riau. Padahal, kata dia, 91 nama yang sudah ada, secara adminitratif sama-sama lengkap dan memenuhi kriteria. "Namun meski demikian, kami menargetkan dalam waktu dekat ini juga nama calon KPID itu sudah akan tersaring dan diajukan ke DPRD Riau," katanya.Menanggapi adanya rumor yang menyatakan bahwa kesulitan pihak Infokom menyaring anggota KPID itu karena sarat kepentingan pejabat atau organisasi seperti Persatuan Wartawan Indonesia Riau, Mustafa, membantahnya. "Tidak ada titipan nama khusus dari pejabat Pemerintah Provinsi Riau maupun organisasi seperti PWI," kata dia. Evalisa Siregar - Tempo News Room