Apa Materi Pembelaan Luthfi Hasan?  

Reporter

Minggu, 3 Februari 2013 16:31 WIB

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq digiring masuk ke dalam mobil tahanan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis (31/1). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta -- Pengacara Mohammad Assegaf mengaku belum membahas materi pembelaan kliennya, Luthfi Hasan Ishaaq, yang tersangkut kasus dugaan suap impor daging sapi, meskipun pengacara senior itu bersama timnya sudah bertemu dengan para anggota Partai Keadilan Sejahtera. Di antaranya dari humas DPP dan koordinator internal partai yang Assegaf tak ingat namanya.

"Belum total alias sama sekali belum menyentuh materi," kata Assegaf kepada Tempo melalui telepon, Ahad, 3 Februari 2013. Pertemuan antara tim kuasa hukum dan anggota PKS terjadi pada Sabtu malam, 2 Februari 2013, di kantor PKS.

Sabtu malam itu, menurut Assegaf, pihak kuasa hukum dan PKS baru membahas langkah-langkah yang akan ditempuh dalam memberikan pembelaan. Salah satunya, menambah anggota untuk tim kuasa hukum. Soal keterlibatan Luthfi, Assegaf tegaskan belum tahu. "Kami baru akan menemui klien besok Senin," kata dia. Sejauh ini, Assegaf mengaku baru mengumpulkan informasi dari berita yang beredar di media massa.

Luthfi ialah Presiden PKS yang mengundurkan diri setelah ditetapkan jadi tersangka kasus kuota impor daging sapi. Kasus ini mencuat setelah KPK menangkap empat orang, 29 Januari 2013, dalam operasi tangkap tangan di kantor PT Indoguna Utama dan Hotel Le Meridien.

Di kantor Indoguna, KPK menangkap dua direksi PT Indoguna Utama, yakni Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Keduanya diduga memberikan suap kepada Luthfi sebesar Rp 1 miliar, yang diberikan kepada anak buah Luthfi, Ahmad Fathana. Duit itu hanya uang muka dari total suap yang akan dibayar senilai Rp 40 miliar.

Fathana ditangkap KPK di Hotel Le Meridien saat bermesraan dengan seorang mahasiswi berinisial M. Dari Fathana, KPK mengamankan dua buah buku tabungan, dokumen, dan tas selempang hitam. Hasil dari operasi itu, KPK menyita uang Rp 1 miliar.

Sejauh ini, KPK sudah menetapkan empat orang tersangka, yaitu Luthfi, Juard, Arya, dan Fathana. Selain menetapkan sebagai tersangka, KPK juga meminta Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencegah Luthfi dan pengusaha bernama Elda Devianne Adiningrat. Simak lika-liku suap daging impor di sini.

MUHAMAD RIZKI

Baca juga:

Kementerian Pertanian Dituding Tahu Ada Permainan

Ditegur Ibnu Sutowo, Habibie Balik ke Indonesia

Detik-detik Terakhir Praja IPDN Masih Ditertawakan

PKS Sebut Ada Peluang Konspirasi di KPK

Berita terkait

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

52 hari lalu

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

11 Januari 2023

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.

Baca Selengkapnya

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

25 Desember 2022

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7

Baca Selengkapnya

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

21 Agustus 2022

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

21 Agustus 2022

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar

Baca Selengkapnya