Eks Kader PKS: Pengorbanan Kader Dibalas Korupsi  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 31 Januari 2013 11:30 WIB

TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Partai Keadilan, cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera, Yusuf Supendi, menilai militansi kader PKS pelan-pelan akan tergerus. Penetapan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging akan menjadi pemicu menurunnya militansi ini.

"Padahal, pengorbanan kader sangat tinggi," kata Yusuf kepada Tempo, Kamis, 31 Januari 2013. Dia mencontohkan banyak kader berniaga jilbab dan emas untuk membiaya calon legislator. Namun, pengorbanan justru dibalas dengan kasus korupsi oleh petinggi partai. "Sesudah jadi anggota DPR, mereka malah dilupakan."

Sebelumnya, KPK menetapkan Luthfi sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging sapi senilai Rp 1 miliar. Komisi antirasuah sudah mendapatkan dua alat bukti yang cukup untuk menjerat anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Kasus ini bermula dari ditangkapnya Ahmad Fathanah, yang diduga staf pribadi Luthfi, di Hotel Le Meridien di Jakarta. Saat penangkapan, ditemukan uang Rp 1 miliar yang ditengarai berasal dari Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, dua pengusaha PT Indoguna Utama, importir daging sapi.

Sebagai pendiri Partai Keadilan, Yusuf mengaku risau dengan kondisi ini. Dia tak menampik pendanaan partai merupakan sesuatu yang krusial menjelang Pemilihan Umum 2014. Dia mengibaratkan, PKS sebagai mobil yang oleng ke kiri dan ke kanan. "Dia bisa menabrak apa saja, termasuk rambu-rambu syariah," kata Yusuf.

Penetapan Luthfi sebagai tersangka tak hanya buruk bagi internal partai. Akan tetapi, penilaian masyarakat terhadap PKS akan langsung berubah. Apalagi slogan partai ini adalah bersih, peduli, dan profesional. Menurut dia, masyarakat akan mencibir PKS dengan mencuatnya kasus ini. "Pemimpinnya saja begitu, bagaimana pemilih bisa yakin," kata Yusuf.

Dia tidak yakin kasus suap yang menimpa Luthfi Hasan hanya persoalan pribadi. Menurut dia, ada kemungkinan dana ini mengalir ke partai. Untuk mengembalikan kepercayaan publik, dia meminta kader PKS mengambil sikap radikal. "Kader harus berani kritis, jangan takut dipecat," kata dia.

Dia meminta Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminudin mengundurkan diri dari partai. Pengunduran diri ini selayaknya diikuti oleh sejumlah petinggi partai seperti Presiden Luthfi Hasan dan Sekretaris Jenderal Anis Matta. Yusuf meminta petinggi-petinggi legowo meninggalkan kursinya. "Jika mau mengubah partai, harus berani mundur," ujarnya.

Yusuf Supendi adalah salah satu pendiri PKS. Dialah yang pada Maret tahun lalu menuding para pentolan PKS terlibat dalam sejumlah perkara rasuah. Yusuf antara lain mengungkapkan bahwa Luthfi menerima dana dari Jusuf Kalla sebesar Rp 34 miliar saat pemilihan presiden pada 2004. Tudingan ini sudah dibantah Luthfi, yang ketika itu sebagai bendahara umum.

Kedua, Yusuf menyebutkan penggelapan dana Rp 10 miliar rupiah oleh Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta saat Pilkada DKI 2007. Ketiga, Yusuf mengungkapkan Ketua Majelis Syuro PKS, jabatan tertinggi di PKS, Hilmi Aminuddin, sangat gesit mengumpulkan setoran untuk memperkaya diri sendiri. Baik Anis maupun Hilmi sudah membantah tudingan tersebut.

WAYAN AGUS PURNOMO | BOBBY CHANDRA

Berita Heboh Lainnya
Raffi Ditangkap, Apa Kata Peramal Soal Karirnya?
Drama Lumba-Lumba Menolong Rekannya yang Sekarat
Hillary Clinton Akan Menulis Memoir Keduanya




Berita terkait

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

50 hari lalu

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

11 Januari 2023

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.

Baca Selengkapnya

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

25 Desember 2022

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7

Baca Selengkapnya

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

21 Agustus 2022

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

21 Agustus 2022

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar

Baca Selengkapnya