TEMPO.CO, Yogyakarta - Pakar pengelolaan sungai Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Agus Maryono, menyodorkan skema penanganan banjir Jakarta dengan menciptakan transporasi sungai.
“Normalisasi 13 sungai yang melintasi Jakarta untuk kebutuhan transportasi bisa menjadi solusi jangka panjang pencegah banjir Jakarta terulang,” ujar Agus yang juga Ketua Magister Sistem Teknik Konsentrasi Mikrohidro UGM itu seusai merilis skema penanganan banjir Jakarta hasil kajiannya pada Selasa, 29 Januari 2013.
Agus mengatakan pengendalian banjir di Jakarta harus berbasis pada normalisasi sungai. Menurut dia, solusi ini lebih efektif ketimbang membuat saluran drainase dan terowongan dalam (deep tunnel) yang menghabiskan biaya besar untuk pembangunan konstruksi dan pembebasan lahan.
“Lebih murah meski prosesnya butuh waktu lima tahunan,” kata Agus yang pernah melakukan riset terhadap peluang sungai Jakarta menjadi sarana transportasi pada 2005 lalu itu.
Dia menilai skema normalisasi sungai di Jakarta, dengan menjaga kedalamannya minimal empat meter dan lebarnya 20 meter, akan efektif menampung air hujan. Kata Agus skema ini bisa menjadi efektif jika Pemda DKI Jakarta mengembangkan moda transportasi sungai. “Jika dipakai mode transportasi, perawatannya tak hanya beban bagi pemerintah tapi juga menjadi perhatian utama masyarakat transportasi,” ujar dia.
Selain normalisasi sungai dengan manajemen sedimentasi yang ketat, kajian Agus, menyebutkan Pemda DKI Jakarta tinggal mengeluarkan biaya tambahan untuk mengubah konstruksi jembatan di atas 13 sungai Jakarta dari rendah menjadi lebih tinggi. Bentuknya bisa dibuat melengkung agar arus sungai di bawahnya bisa dilewati kapal tongkang bersakal kecil hingga menengah. “Sejumlah dermaga kecil juga perlu dibangun di beberapa titik alur sungai, konstruksi penguat bantaran sungai di beberapa titik juga perlu dibangun,” kata Agus.
Skema penangan banjir di Jakarta dengan memakai konsep pengadaan mode transportasi sungai ini akan memberikan dampak pengurangan risiko bencana banjir sekaligus pengurangan kemacetan dan pembukaan lahan ekonomi baru. Agus menilai tantangan terbesar dari skema ini hanya pada soal sosialisasi dan edukasi ke publik. “Skema ini bisa jadi solusi pengurang kemacetan, penciptaan peluang kerja di sektor tranportasi sungai dan perluasan jangkauan distribusi produk dagangan masyarakat pesisir di Jakarta,” kata dia.
Agus menyarankan jika skema ini dipakai oleh Pemda DKI Jakarta, maka Sungai Ciliwung, bisa menjadi uji coba pertama. Kata dia, pada masa kolonial Belanda hingga awal tahun 1960-an, sungai ini sempat dipakai sebagai jalur trasportasi air yang jalurnya melintang dari kawasan pesisir hingga daerah di belakang Istana Merdeka. “Saya yakin ini skema terbaik, sebab sifat banjir Jakarta bukan karena arus air tapi air yang meluap karena kanal-kanal tak mampu menampung limpahan hujan,” ujar Agus.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita Terpopuler Lainnya:
Polisi: Narkoba Raffi Terkait Jaringan Besar
Ini Racikan Narkoba Jenis Baru Raffi Cs
Ada Apa Raffi-Wanda? Ini Kata Yuni Shara
BNN: Tujuh Orang Positif Pakai Narkoba Jenis Baru
Status BBM Wanda Hamidah Sebelum Diciduk BNN
Roy Suryo Geram Ada Kasus Pelecehan Petenis
Berita terkait
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi
28 hari lalu
Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
35 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
37 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStatus Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir
48 hari lalu
BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaKKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan
53 hari lalu
Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.
Baca SelengkapnyaMenelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?
57 hari lalu
Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.
Baca SelengkapnyaPerkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan
2 Maret 2024
Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPeriset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta
1 Maret 2024
Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.
Baca SelengkapnyaTop Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
1 Maret 2024
Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua
Baca Selengkapnya