TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung membenarkan jika calon presiden Megawati Soekarnoputri menawarkan kerja sama di pemerintahan dan parlemen terhadap partainya. Namun, sejauh ini tawaran tersebut belum sampai ke hal yang konkret seperti komposisi kabinet di bawah kepemimpinan Presiden Megawati. Kerja sama tersebut kesepakatannya lebih baik sejak awal. Terlebih jika landasannya telah disepakati, ujar Akbar usai salat Jumat di Kompleks DPR/MPR Senayan, Jakarta Pusat, hari ini (30/7) saat menjawab apakah kerja sama harus dilakukan sebelum atau setelah tanggal 20 September. Dalam kesempatan itu Akbar membenarkan jika malam ini dirinya akan bertemu dengan Megawati di Widya Chandra pukul 20.30 WIB. Menurut Akbar, pertemuan itu tidak lebih sebagai pertemuan silaturahmi, saling kunjung-mengunjungi.Akbar menambahkan, pertemuan tersebut juga bisa mencairkan perbedaan pandangan politik sesama parpol karena ruang komunikasi bisa terjadi. Syukur-syukur melalui komunikasi itu bisa dicapai kesepakatan, memiliki persepsi sama dalam menghadapi masalah, ujarnya.Beberapa waktu lalu, Akbar menyatakan partainya baru akan mengambil kesimpulan berkoalisi dengan pihak lain setelah ada kesepakatan partai. Dengan begitu, meski kecenderungannya saat ini lebih dekat dengan PDI Perjuangan, namun peluang koalisi dengan Susilo Bambang Yudhoyono dari Partai Demokrat belum tertutup. Dalam kesempatan tersebut, Akbar juga membantah Wiranto dan Salahuddin Wahid sebagai capres Golkar meminta tidak ada koalisi sebelum ada keputusan Mahkamah Konstitusi. Menurut Akbar, eksplisit Wiranto tidak meminta itu, tetapi berharap agar Golkar mendukung langkah Wiranto-Wahid meyelesaikan kasus kecurangan pemilu melalui Mahkamah Konstitusi.Bahkan Wiranto pernah menyebut-nyebut koalisi Partai Golkar bisa dilakukan setelah 5 Agustus. Dan jika DPP seperti itu, dia sendiri menyatakan persetujuannya kata Akbar. Ecep S. Yasa Tempo News Room