TEMPO Interaktif, Surabaya:Dari 22 ribu gedung sekolah tingkat SD sampai SLTA di Jawa Timur, sebanyak 4.500 lebih gedung rusak, beberapa di antaranya ambruk dan roboh. Demikian dikatakan Rasiyo, Kepala Kanwil Dinas Pendidikan Nasional Jawa Timur kepada wartawan seusai dengar pendapat dengan Komisi E DPRD Jatim, Kamis (28/7). Menurut Rasiyo, ribuan gedung sekolah yang rusak itu terdiri dari 4.000 lebih gedung Sekolah Dasar, 300 lembaga SLTP, dan 200 gedung SMU, lainnya gedung SMK. Yang paling mendesak untuk segera diperbaiki adalah gedung SD, karena kerusakannya banyak yang parah dan umurnya sudah puluhan tahun. "Yang 4.000 itu mendesak, karena SD Impres yang berdiri pada 1987," katanya.Rasiyo mengatakan, tanggung jawab pembangunan atau renovasi terhadap gedung-gedung itu tak hanya dibebankan pada pemerintah provinsi, tapi harus ditanggung bersama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. "Daerah juga harus menganggarkan melalui APBD. Misalnya setahun 5-10 gedung, nanti yang provinsi berapa, kita anggarkan juga," jelasnya.Pemerintah Provinsi, tambah Rasiyo, telah banyak melakukan pembangunan kembali dan merenovasi gedung sekolah yang rusak ataupun ambruk, seperti yang terjadi di Malang dan Pasuruan. Hanya, Rasiyo menilai, pemerintah kabupaten/kota kurang maksimal memperhatikan gedung-gedung yang rusak atau roboh. "Mari dana itu kita gotong bersama," ujarnya mengajak daerah.Adi Mawardi - Tempo News Room
Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.