TEMPO.CO , Sleman - Ternyata di Indonesia merekrut penerbang pesawat sangat sulit. Terbukti dari 369 calon penerbang yang sudah mendaftar, hanya 17 calon yang bisa ikut penentuan tahap akhir tahap dua. Padahal yang dibutuhkan sebanyak 25 penerbang.
"Animo masyarakat tahun ini tinggi, tetapi kualitasnya yang bisa kami rekrut ya hanya segitu," kata Marsekal Muda Bambang Wahyudi, Asisten Personel Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), di Landasan Udara TNI Angkatan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, Rabu, 23 Januari 2013.
Dari sekian banyak yang mendaftar dari para lulusan sekolah menengah atas, setelah diverifikasi yang lulus di tingkat daerah hanya 247 orang. Setelah seleksi di daerah, yang lolos di tingkat pusat hanya 60 orang. Yaitu 47 orang dari seleksi di daerah dan 13 lainnya dari mantan calon taruna Akademi Militer, calon Kadet Akademi Angkatan Laut dan calon Karbol Akademi Angkatan Udara.
"Dari 60 orang yang dipanggil di seleksi pusat, ada delapan yang mengundurkan diri sebelum mengikuti seleksi pusat tahap satu," kata dia.
Bagi calon yang dinyatakan lolos pada tahap kedua, akan mengikuti Pendidikan Pertama (Dikma) yang dimulai 1 Februari 2013 di Landasan Udara Adi Sumarmo Solo. Yaitu selama 5 bulan.
Tahap berikutnya mereka akan mengikuti bina kelas dan bina terbang selama 28 bulan di Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta. Para calon penerbang itu masuk dalam program Perwira Prajurit Sukarela Dinas Pendek (PSDP) Penerbang TNI.
Para calon penerbang itu diarahkan untuk mengisi atau mengawaki alat utama sistem senjata. Yaitu pesawat TNI, baik fix wing maupun rotating wing (helikopter). Bagi yang lulus, mereka akan disiapkan sebagai penerbang andal TNI. Baik TNI Angkatan Udara maupun Angkatan Darat. "Masalah terbang itu skill. Tetapi bisa jangka pendek atau jangka panjang," kata dia.
Menurut Mayor Hamdi Londong Allo, Kepala Penerangan dan Perpustakaan Landasan Udara Adisutjipto, mayoritas pendaftar gugur pada tahap uji kesehatan. Tes-tes yang harus dilalui adalah tes akademik, kesehatan, psikologis, bakat kemampuan terbang dan lain-lain. "Yang mendaftar banyak, tapi ternyata yang tidak lolos banyak juga, dari 17 orang yang lolos di tahap kedua juga masih ada yang kurang dan perlu seleksi lagi. Terakhir satu lagi gugur," kata Londong.
Richard Luki S asal Bali, salah satu peserta penerbang, menyatakan ia tertarik menjadi penerbang karena merupakan cita-citanya sejak kecil. Apalagi kakaknya sudah ada yang menjadi penerbang. Bapaknya merupakan pegawai negeri sipil di TNI Angkatan Darat di Bali. "Saya sangat antusias, karena menjadi cita-cita sejak kecil," kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Berita terkait
Ikatan Pilot Indonesia Tegaskan Sikap Netral di Pilpres 2019
2 Januari 2019
IPI menyerahkan hak politik pilpres 2019 kepada masing-masing anggotanya.
Baca SelengkapnyaPembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019
15 Desember 2018
TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.
Baca SelengkapnyaBegini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018
17 Juli 2018
Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.
Baca SelengkapnyaTinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU
10 Juli 2018
Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.
Baca SelengkapnyaTinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao
8 Juli 2018
Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaGaruda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih
11 Juni 2018
VP Corsec Garuda Indonesia Hengki Heriandono, mengatakan para penerbang dari TNI AU akan mengikuti pelatihan di Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU
3 Juni 2018
Garuda Indonesia telah meminta bantuan puluhan pilot TNI AU untuk membantu operasional jika aksi mogok massal terbang dilakukan oles para pilot.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101
11 Mei 2018
Eks Kepala Staf TNI AU, Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna diperiksa untuk tersangka kasus helikopter AW 101, Irfan Kurnia Saleh.
Baca SelengkapnyaHUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia
9 April 2018
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bangga dengan TNI Angkatan Udara yang hari ini merayakan Hari Ulang Tahun ke-72.
Baca SelengkapnyaTNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak
9 April 2018
TNI AU harus mampu mengemban tugas menjaga kedaulatan negara di udara.
Baca Selengkapnya