Suara Petinggi PKB Mulai Terbelah

Reporter

Editor

Selasa, 27 Juli 2004 19:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Gagalnya cawapres Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Salahuddin Wahid membuat suara jajaran pimpinan partai mulai terbelah. Ketua DPP PKB Andi M. Ramly secara terbuka mengimbau kepada segenap pengurus, kader, dan simpatisan PKB untuk memilih pasangan Megawati-Hasyim Muzadi dalam pemilu presiden putaran kedua September mendatang. Mau bilang apa lagi, calon PKB Gus Solah sudah tidak lolos, sekarang saatnya PKB memilih dan mendukung pasangan MegaHasyim. Atas seruan ini saya siap dengan segala risiko, termasuk risiko pemecatan, jelas Ramly saat menggelar jumpa pers di Hotel Bintang, Jalan Raden Saleh Jakarta, Selasa (27/7). Ramly yang mengaku sebelumnya sempat dipecat lalu dipercaya lagi mejabat sebagai Ketua DPP PKB menyatakan, keputusan dirinya menyerukan dukungan untuk MegaHasyim berdasarkan tafsir dan bacaan politik pribadinya. Faktor lain dan sangat menguatkan karena sosok Hasyim yang tidak diragukan keNUannya. Disinggung soal pernyataan Sekjen DPP PKB Muhaimin Iskandar yang meminta jajaran pengurus DPP PKB untuk tidak jalan sendiri-sendiri dalam persoalan pilpres ini, dengan enteng Ramly mejawab, Itu kan larangan jalan sendiri-sendiri, kalau bicara sendiri-sendiri berarti boleh dong!Soal sikap KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang dinilai belum menentukan pilihan, menurut Ramly sosok Gus Dur harus dibiarkan sebagai master politik. Karenanya, tugas Gus Dur dalam istilah Ramly harus ditempatkan sebagai orang yang memasang jala politik di semua lini. Sementara itu, setidaknya 14 pimpinan lembaga otonom internal NU memberikan dukungan terhadap Ketua PBNU (non aktif) KH Hasyim Muzadi dalam pemilu presiden putaran kedua. Selain Andi M. Ramly sebagai penasehat PP IPNU, GP Ansor, PB PMII, turut memberikan dukungan Ahmad Bagja (Ketua Umum Foksika PMII), Khofifah Indar Parawansa (Ketua Umum Muslimat NU), Indra Sahnu Lubis (Ketua LPBHNU), Ahmad Nia Salim (Ketua PP GP Ansor), Ulfah Masfufah (Ketua PP Fatayat NU), Mujtahidur Ridho (Ketua Umum PP IPNU), Syamsuddin M Pay (Sekjen PP IPNU), Ja'far Rosyidi (Sekretaris Lembaga Perekonomian NU), Arvin Hakim Thoha (Bendahara Lembaga Dakwah NU), Harianto Oghie (PP LP Ma'arif), Suliyanti (Sekjen PP IPPNU), Mun'im DZ (Ketua Lanjah Ta'lif wan Nasyr), dan Junaidi Ali (Ketua Sarbumsi NU). Dalam pernyataan bersama atas nama kaum muda NU tersebut mereka menyerukan segenap kaum muda NU untuk mendukung pasangan Mega-Hasyim. Seruan serupa juga disampaikan kepada segenap warga NU, pimpinan pondok pesantren, habaib, pimpinan majelis, pimpinan tariqoh, ta'mir masjid, majlis ta'lim, mushola dan langgar, jamaah yasinan, jamaah dibaiyyah, dan sejumlah jamaah lainnya. Ecep S. Yasa - Tempo News Room

Berita terkait

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

22 hari lalu

PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

37 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

41 hari lalu

Dua Menteri PKB Menghadap Jokowi: Kami Koalisi Pak Presiden

Dua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan tidak ada masalah dengan Jokowi, terlepas pihaknya mengusung tema perubahan dalam pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

46 hari lalu

Isi Naskah Akademik Hak Angket PKB Mau Bongkar Politisasi Bansos hingga Netralitas Polri

Isi dari naskah akademik hak angket PKB menunjukkan berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat, dan setelah pencoblosan.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

58 hari lalu

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

58 hari lalu

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

59 hari lalu

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya