Perampok Lintas Provinsi Dibekuk di Yogyakarta

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 18 Januari 2013 19:16 WIB

Kapolresta Yogyakarta, Mustakim (kiri bertopi) mengamati rekaman kamera pengawas (CCTV )di Kantor Kas Bank Rakyat Indonesia (BRI) kompleks Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) usai perampokan di Timoho, Yogyakarta, Jumat (30/12/2011). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta- Polisi Daerah Istimewa Yogyakarta membekuk kawanan perampok yang beroperasi lintas provinsi. Enam orang kawanan perampok itu ditangkap Kamis lalu di beberapa lokasi.

"Penangkapan pertama di wilayah Bantul, lalu kami kembangkan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta Komisaris Besar Kris Erlangga Aji Widjaja, Jumat 18 Januari 2013.

Ia menuturkan, dua tersangka berinisial Yps dan Am dibekuk di Jalan Ring Road Barat Kasihan Bantul, Kamis lalu. Malam itu juga, dikembangkan dan didapat informasi dari kedua perampok itu. Perampok lainnya berinisial Ua alias Ceper, Anw, Tp alias Intip, Bp alias Gogon ditangkap di Magelang Jawa Tengah.

Para perampok itu sudah sering beraksi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta. Mereka tak segan melukai korban dengan senjata tajam, tumpul dan senjata api. Saat penangkapan tersangka di Bantul sempat terjadi kejar-kejaran antara polisi dan para perampok itu. Tak berlangsung lama, kedua tersangka berhasil ditangkap setelah mobil yang dikendarai mereka menabrak pembatas jalan.

Pada pengejaran 4 tersangka di wilayah Tempuran Magelang, polisi melumpuhkan dengan tembakan karena tersangka berusaha kabur. "Para tersangka ini mempunyai keahlian masing-masing dalam melakukan aksi peranpokan," kata Kris.

Misalnya Yps dan Am bertugas membawa senjata api sekaligus eksekutor. Anw bertugas sebagai penyedia alat las dan kendaraan sekaligus eksekutor. sedangkan tersangka lainnya membawa golok sekaligus eksekutor. Para perampok sebelum ditangkap pun sudah merencanakan perampokan berikutnya. Menurut pengakuan mereka, perampokan akan dilakukan di salah satu gudang di daerah Sewon Bantul. "Para tersangka merupakan spesialis perampok gudang perusahaan," kata dia.

Mereka pernah merampok gudang perusahaan Garuda Food Trihanggo Gamping Sleman pada 3 November 2012 lalu. Perampok itu menyasar brankas di gudang perusahaan, serta barang-barang yang mudah dibawa.

Menurut Kepala Sub direktorat I Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Djuhandani Rahardjo Puro masih ada dua lagi anggota kompoltan perampok itu yang belum tertangkap. Polisi masih mengembangkan keterangan para tersangka untuk upaya penangkapan dua orang itu. "Dua orang masih kami kejar," kata dia.

Polisi menyita berbagai macam barang bukti dari para tersangka. Antara lain 1 mobil Toyota Inova H 9170 QY, 1 mobil Toyota Avanza H 9071 EE, 1 senjata api FN Falcon Call 9 MM, 1 senjata api air soft guns Hartvod, dan 3 peluru karet.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

9 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya