TEMPO.CO, Jakarta - Setahun menjelang pemilihan umum, publik ternyata mulai gandrung membicarakan situasi politik di dunia Maya. Dari sepuluh partai peserta pemilu 2014, Demokrat ternyata tampil sebagai partai yang ramai diperbincangkan.
"Demokrat muncul sebagai partai yang paling populer dan dibaca oleh 58.597 akun," kata Yose Rizal, Direktur Politica Wave, lembaga yang memantau pembicaraan di dunia maya, di Jakarta, Rabu, 16 Januari 2013.
Menurut Yose, pembicaraan di media sosial ini dipantau dari beberapa jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube, media online, dan forum. Namun besarnya perhatian publik pada satu partai tak menjamin bakal disenangi pengguna.
Contohnya, Demokrat ramai diperbincangkan justru karena sentimen negatifnya. Dalam penelitian yang dilakukan sejak 1 Oktober hingga 31 Desember 2012 lalu, percakapan tentang Demokrat dilakukan 228,746 pengguna media sosial.
Namun sentimen negatif yang muncul justru nilainya mencapai -17,75. Beberapa hal yang membuat nilai Demokrat menurun adalah kisruh di internal partai, terlibatnya beberapa kader dalam kasus korupsi, dan terus menurunnya elektabilitas partai.
Selain itu beberapa hal negatif dari kerja pemerintah seperti soal grasi narkoba, juga menyumbang sentimen negatif pada partai. Sedangkan sentimen positif pada Demokrat terlihat saat munculnya Gita Wirjawan sebagai kandidat calon presiden, dan program bersih-bersih partai pada kader korup.
Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Ramadhan Pohan tak khawatir dengan perkembangan opini di media. Menurut dia, Demokrat masih punya banyak waktu untuk pelan-pelan memperbaiki citra partai. Dia optimistis Demokrat tetap menang pada pemilu 2014 nanti.
"Kami percaya semakin kami dizalimi, semakin simpati publik besar pada kami," ujarnya. Demokrat juga sudah sangat siap menghadapi kritik dari publik. Kritik itu justru menjadi masukan berharga bagi partai. "Itu tanda kami masih disayangi publik."
Selain Demokrat, Golkar dan PKS juga mendapat sentimen negatif. Sentimen negatif Golkar (-6,33) bersumber dari kisruh di internal partai, keterlibatan elit golkar di kisruh sepkabola, dan persoalan grup bakrie.
Sedang sentimen negatif PKS (-4,38) dianggap sering kalah dalam pilkada dan gagal menunjukkan sebagai partai yang bersih. Di mesia sosial, Golkar dibicarakan oleh 208,928 orang, dan PKS dibicarakan oleh 89 329.
Partai yang dinilai paling ositif oleh publik adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (13,02), Gerindra (5,08), dan Nasdem (2,39). Selain itu PDIP juga menempati urutan ketiga populer di bawah Demokrat dan Golkar.
PDI Perjuangan mendapat nilai positif karena terobosannya melakukan psikotes dalam menjaring caleg, dinilai konsisten dengan rakyat, dan berani mencalonkan Teten Masduki mendampingi Rieke Dyah Pitaloka di Pilkada Jawa Barat.
Gerindra dinilai bagus karena dinilai bersih karena tak mengizinkan anggotanya di DPR studi banding, dan disumbang oleh kemenangan Jokowi-Ahok. Sedang NasDem dinilai positif karena satu-satunya partai baru yang bisa ikut pemilu 2014.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim
3 hari lalu
Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaAlasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024
4 hari lalu
Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaGoogle Form, Apa Saja Fungsinya?
12 hari lalu
Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling
Baca SelengkapnyaFakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal
12 hari lalu
Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.
Baca SelengkapnyaKPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran
13 hari lalu
IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran
13 hari lalu
Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.
Baca SelengkapnyaTerkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah
14 hari lalu
Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres
16 hari lalu
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran
17 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel
Baca SelengkapnyaSurvei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran
18 hari lalu
Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli
Baca Selengkapnya