TEMPO.CO, Surabaya- Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika Maritim Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya memprediksi angin kencang dampak siklon tropis Narelle masih akan berlangsung hingga empat hari mendatang.
Ari Wijayanto, prakirawan BMKG maritim, mengatakan, sejak kemunculan badai Narelle Kamis lalu, 10 Januari 2013, badai cenderung menguat. Pusat badai berada pada titik 13 Lintang Selatan dan 116 Bujur Timur, atau berada di selatan Nusa Tenggara Timur.
Kecepatan angin pada pusat badai kemarin mencapai 70 knot , meningkat 75 knot, kemudian naik lagi menjadi 80 knot. Meningkatnya kecepatan angin tersebut menjadikan posisi arah angin berubah. Angin yang berada di selatan Cina dan Samudra Hindia semua tertarik menuju ke pusat badai.
Menurut Ari, sekarang musim angin barat atau mayoritas angin bertiup dari Cina Selatan. Tidak heran jika kecepatan angin juga, khususnya di daratan Jawa, berembus kencang. Pantauan BMKG, kecepatan angin di darat mencapai kecepatan 40 knot, sementara untuk kecepatan angin di laut bisa mencapai kecepatan 50 knot.
Tingginya kecepatan angin laut bisa menimbulkan gelombang di laut mencapai 9-10 meter. Peralatan BMKG hanya mampu mendeteksi tinggi gelombang hanya sebatas 8 meter. Sejak kemarin, Ari Wijayanto mengatakan, kecepatan angin menimbulkan gelombang mencapai 8 meter. Artinya, gelombang laut melebihi pencatatan sensor deteksi. BMKG mendapat laporan bahwa beberapa pelaut menyatakan mereka menjumpai gelombang di atas kewajaran itu.
BMKG mengimbau para nelayan menghentikan pelayaran karena perairan laut Jawa berbahaya. Kecepatan angin yang mencapai 50 knot per jam sangat berpotensi menimbulkan gelombang tinggi hingga mencapai 9-10 meter. “Ini sangat berbahaya bagi keselamatan nelayan. Nelayan-nelayan yang menggunakan perahu kecil diimbau untuk menghentikan aktivitasnya,” kata Santi, pemantau BMKG Maritim.
Sukabumi Diguncang Gempa Bermagnitudo 4,6, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
22 jam lalu
Sukabumi Diguncang Gempa Bermagnitudo 4,6, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
Gempa tektonik bermagnitudo 4,6 mengguncang sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Senin 20 Mei 2024 pada pukul 20.42 WIB.
Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali
1 hari lalu
Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali
TEMPO, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Bali yang menjadi lokasi acara _World Water Forum_ 2024 atau WWF ke-10.