TEMPO.CO, Makassar - Cuaca buruk yang terjadi beberapa pekan ini menyebabkan nelayan tidak berani melaut. Akibatnya, produksi ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Paotere, Makassar, anjlok hingga 80 persen, Senin, 14 Januari 2013.
Menurut Kepala Pelabuhan Paotere, Abbas, ikan hasil tangkapan nelayan di pelabuhan itu rata-rata mencapai 40-50 ton per hari. Namun, saat ini, produksi hanya mencapai sekitar 10 ton per hari.
Stok ikan yang ada di Pelabuhan Paotere sekarang hanya ikan bandeng beku yang berasal dari tambak-tambak ikan di Pangkep, Maros, Barru, dan Takalar. Menurunnya produksi ikan hasil tangkapan nelayan itu menyebabkan harga ikan di pasar melonjak naik hingga 50 persen. Misalnya, ikan untuk konsumsi yang selama ini dipasarkan seharga Rp 10-20 ribu per kilogram naik menjadi 40 ribu per kilogram.
Kepala Bidang Perikanan Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan, Miftahuddin, mengatakan, cuaca tahun ini lebih ekstrem dibandingkan dengan tahun lalu. "Cuaca sangat ekstrem sehingga nelayan tidak bisa melaut," katanya. Diperkirakan, nelayan baru bisa melaut kembali pada pertengahan Februari.
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
6 hari lalu
Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.