TEMPO.CO, Jakarta - Cuit Farhat Abbas di Twitter yang berbau SARA terhadap Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
menuai kecaman. Namun, Farhat yang berprofesi sebagai pengacara ini menolak disebut rasis. Menurut dia, cuit yang ia kicaukan merupakan kritik karena pernyataan Ahok soal nomor cantik malah menyerang kepolisian.
"Masalahnya, dia menuduh polisi yang jual nomor cantik. Itu karena dia cemburu enggak bisa pake B 2 DKI," kata Farhat, Rabu, 9 Januari 2013. Menurut Farhat, nomor pelat mobil tertentu justru banyak dimiliki oleh pengusaha Tionghoa.
Nomor-nomor tersebut bisa dipesan di dealer mobil atau biro jasa dengan harga yang lumayan mahal. "Ada ribuan nomor cantik dan yang punya kebanyakan pengusaha Tionghoa," kata dia.
Kisruh pelat nomor ini muncul gara-gara mobil dinas Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta memakai nomor yang tidak unik. Kedua pemimpin Jakarta itu memakai nomor B 1961 RFR untuk Joko Widodo dan B 1966 RFR untuk Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.
Ahok mengeluh nomor resmi B 1 DKI dan B 2 DKI dimiliki oleh warga sipil, bukan pejabat resmi Jakarta. Soal cuit Farhat yang berbau SARA, Ahok menanggapinya dengan ringan.
MUNAWWAROH
Berita terkait
Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang
4 jam lalu
Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.
Baca SelengkapnyaCerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta
7 jam lalu
Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.
Baca Selengkapnya4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
3 hari lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
4 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru
5 hari lalu
Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
7 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
9 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
12 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaFarhat Abbas Laporkan Gilbert Lumoindong soal Dugaan Penistaan Agama
14 hari lalu
Khotbah Gilbert Lumoindong yang membandingkan zakat di Islam dan Kristen dilaporkan ke polisi atas tuduhan penistaan agama
Baca SelengkapnyaJokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi
24 hari lalu
Heru Budi mengatakan bansos tersebut bersumber dari dana operasional Presiden.
Baca Selengkapnya