Warga Kampung Petir Bangun Sekolah Swadaya

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 9 Januari 2013 07:30 WIB

Sejumlah orang tua murid tengah merapikan atap kelas roboh di Madrasah Ibtidaiyah Ar Ridha, Jelambar, Jakarta, Senin (19/3). Meskipunj tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, robohnya atap dua kelas pada Minggu dini hari (18/3) tersebut mengganggu kegiatan belajar mengajar setempat. Renovasi bangunan yang rusak masih terkendala terbatasnya anggaran yayasan pengelola sekolah tersebut. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Warga Kampung Petir, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, membangun madrasah ibtidaiyah (MI) secara swadaya. Warga menggunakan tanah wakaf yang awalnya ditanami kapol, untuk mendirikan sekolah.


Upaya ini dilakukan, karena jarak dari tempat tinggal warga ke sekolah dasar terdekat sangat jauh. "(Jarak) Lebih dari 3 kilometer. Itu pun bukan jalan desa, tapi lewat kebun dan harus melintasi dua sungai," kata Fahrudin (37), penggagas sekolah swadaya saat ditemui Tempo di Cigalontang, Selasa, 8 Januari 2013.


Menurut dia, luas tanah wakaf yang akan dijadikan sekolah yakni 200 bata. Satu bata, luasnya kira-kira 14 m2. Dulunya, tanah wakaf ini ditanami kapol, kelapa dan pohon albasia. Selain letak sekolah jauh, pendirian sekolah secara swadaya ini karena dulu pernah ada murid asal kampung ini yang diculik ketika hendak berangkat sekolah. Bahkan saking takutnya, murid SD di kampung tersebut enggan sekolah selama satu minggu.

"Karena jauh dari sekolah, ada beberapa anak yang putus sekolah. Bagaimana nasib mereka di masa depan jika putus sekolah," kata dia.

Menururt Fahrudin, saat ini memang ada angkutan umum untuk sampai di sekolah terdekat. Namun angkutan itu cuma melintas dua jam sekali, ongkosnya pun tak murah bagi warga yang berpenghasilan minim. "Angkutan hanya sampai dhuhur (jam 12.00). Kalau pakai ojek, ongkosnya lumayan sekitar Rp 5 ribu sampai Rp 7 ribu,".

Fahrudin melanjutkan, pihaknya sudah menyampaikan aspirasi kepada pihak desa setempat agar dibuatkan sekolah dasar, namun hingga sekarang belum terealisasi. Alasan pihak desa, kata dia, terbentur masalah pembebasan lahan. "Di sini tak ada lahan lain. Jika ada, lahan itu harus dibeli," jelas dia.

Nantinya, kata dia, guru diambil dari warga setempat yang telah lulus mengenyam pendidikan tinggi di fakultas keguruan. Sedangkan mata pelajarannya tetap merujuk pada kurikulum nasional. "Sudah ada empat orang guru yang siap mengajar," kata dia.
Fahrudin berharap, sekolah swadaya ini bisa beroperasi pada tahun ajaran baru.

Akbar, salah seorang anak putus sekolah mengaku, saat masih sekolah dirinya harus jalan kaki ke sekolah selama kurang lebih satu jam. Kegiatan belajar mengajar dimulai jam 07.00. "Dari rumah berangkat jam 06.00," kata Akbar yang hanya mampu sekolah hingga kelas tiga.

Dia mengaku terpaksa tidak sekolah jika turun hujan deras. "Sekolahnya jauh, baju suka basah pas sampai sekolah," kata dia.

CANDRA NUGRAHA

Berita terkait

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

3 Juni 2023

FSGI Catat Setiap Pekan Terjadi 1 Kekerasan Seksual di Sekolah

Selama awal 2023, telah terjadi 22 kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah dengan jumlah korban 202 anak.

Baca Selengkapnya

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

6 April 2023

MWA UNS Tetap Gelar Pelantikan Rektor, Kemendikbud: Acara itu Ilegal

Kemendikbud mengatakan acara pelantikan yang dilakukan MWA UNS adalah ilegal.

Baca Selengkapnya

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

5 Desember 2022

Bangunan Bambu di KTT G20, Mahakarya Otentik Anak Bangsa

Pengerjaannya hanya tiga pekan. Hujan dan angin menjadi ujian berharga Bamboo Dome, sehari sebelum Presiden meninjau.

Baca Selengkapnya

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

7 Juli 2022

Sempat Diundur, Pengumuman Kampus Mengajar Angkatan 4 Diumumkan Besok 8 Juli 2022

Pengumuman disampaikan pada 7 Juli 2022 melalui akun Instagram Kampus Mengajar.

Baca Selengkapnya

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

19 April 2022

MA Menangkan Kemendikbud Terkait Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual

MA menolak gugatan uji materiil terhadap Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

17 Maret 2022

IPB University Raih Nilai Kinerja Anggaran Terbaik Versi Kemendikbud

IPB University meraih nilai 94,41 dengan predikat sangat baik. Disusul oleh Universitas Pendidikan Indonesia dengan nilai 91,33 (sangat baik).

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

15 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Buka Pendaftaran Guru Penggerak, Cek Syaratnya

Pendaftaran program guru penggerak dibuka pada 14 Maret hingga 15 April 2022. Seleksi ini terbuka untuk guru TK, SD, SMA, SMK, dan SLB.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

10 Maret 2022

Kementerian Pendidikan Sesalkan Konflik Rektor dan Dosen SBM ITB

Kementerian Pendidikan meminta agar rektor dan dosen SBM ITB berdialog mencari solusi. Kemendikbud meminta agar tak mengorbankan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Mau Magang di Kantor Mas Menteri Nadiem Makarim? Ini Syarat dan Formasinya

4 Maret 2022

Mau Magang di Kantor Mas Menteri Nadiem Makarim? Ini Syarat dan Formasinya

Kementerian Pendidikan yang dinaungi Nadiem Makarim membuka program praktik kerja lapangan dengan enam formasi seperti humas dan konten kreator.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pendidikan-INKA Targetkan 9 Bus Listrik Rampung untuk G20

2 Maret 2022

Kementerian Pendidikan-INKA Targetkan 9 Bus Listrik Rampung untuk G20

Kementerian Pendidikan dan PT INKA menargetkan pembuatan 9 bus listrik selesai dan dapat digunakan pada saat KTT G20 pada akhir 2022.

Baca Selengkapnya