Data Pemilihan Gubernur Jawa Tengah Simpang Siur

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 7 Januari 2013 19:32 WIB

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih (kiri) mengambil formulir pendaftaran calon gubernur dari PDIP di Panti Marhaen, Semarang, Rabu (5/9). TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Jumlah penduduk versi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah penduduk versi Kementerian Dalam Negeri masih selisih sekitar enam juta. Padahal lima bulan lagi akan berlangsung pemilihan gubernur Jawa Tengah.

“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah harus segera menyelesaikan data pemilih itu,” ujar Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Fikri Fakih Senin 7 Januari 2013.

Sebab, katanya, masalah daftar pemilih ini akan sangat rawan digunakan untuk bahan gugatan hasil pilkada. Menurut dia, jika daftar penduduk belum jelas maka lebih baik ditunda pelaksanaan pemilihan gubernur. “Jika pemilihan gubernur menggunakan data penduduk tidak valid maka justru akan membuat kegaduhan,” katanya.

Menurut Fikri, selisih jumlah penduduk itu cukup besar, yakni 6 jutaan jiwa. Padahal, dalam pemilihan gubernur 2008 lalu saja pemenangnya hanya memperoleh suara 6 jutaan. “Perbedaan data pemilih itu juga berimplikasi pada penganggaran pelaksanaan pemilihan gubernur,” katanya.

Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan melansir jumlah penduduk Jawa Tengah 39,29 juta jiwa pada 26 November lalu. Tapi pada 7 Desember, Kementerian Dalam Negeri merilis Data Agregat Kependudukan Kecamatan (DAK2) Jawa Tengah untuk pemilihan legislatif dan pemilihan presiden 2014 berjumlah 32,57 juta. Sehingga data penduduk 2013 dan 2014 berselisih 6,7 juta. Data Kemendagri itu bahkan lebih sedikit daripada jumlah penduduk Jawa Tengah sesuai sensus penduduk 2008 yang sebesar 32,6 juta jiwa.

Anggota Komisi A DPRD Jawa Tengah Arif Awaluddin menyatakan untuk menyelesaikan masalah daftar penduduk itu akan digelar pertemuan dengan pemerintah pusat pada 15 hingga 17 Januari mendatang. “Kami akan bertemu dengan Komisi II DPR, Depdagri, dan DPD,” kata Arif.

Ketua KPU Jawa Tengah M Fajar Saka mengatakan pihaknya hanya pelaksana. “Kami adalah user dan hanya melaksanakan sesuai data yang diputuskan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” katanya.

ROFIUDDIN

Berita terkait

DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih

1 Juli 2022

DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih

PT Moya, BP Batam dan kontraktor akan memasang pengairan dalam waktu satu pekan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus

16 Februari 2022

Bamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus

Alasan dibutuhkan perundangan khusus karena DPRD Kabupaten tidak bisa menolak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati.

Baca Selengkapnya

Dengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut

3 November 2021

Dengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut

Asosiasi Nelayan menyatakan keberatan terhadap PNBP sektor perikanan setelah diterbitkannya PP 85/2021.

Baca Selengkapnya

DPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural

31 Oktober 2021

DPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural

Lomba mural menjadi sinyal dari Kapolri yang ingin membawa Polri menuju institusi yang berasal dari masyarakat dan bekerja untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

DPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen

27 Oktober 2021

DPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen

DPR terus berupaya menyampaikan informasi pada setiap kegiatan baik yang sudah maupun sedang berjalan melalui teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Komisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan

25 Oktober 2021

Komisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan

Evaluasi atas kebijakan tes PCR untuk penerbangan merupakan bentuk dukungan untuk membangkitkan kembali sektor penerbangan di tanah air.

Baca Selengkapnya

DPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %

27 Februari 2018

DPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %

Rendahnya serapan APBD pemerintah Gubernur Anies Baswedan dikritik Wakil Ketua DPRD Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anggaran Kunjungan Kerja DPRD DKI Dipangkas Rp 40 Miliar

28 November 2017

Anggaran Kunjungan Kerja DPRD DKI Dipangkas Rp 40 Miliar

Pimpinan DPRD Jakarta berdalih, usul anggaran kunjungan kerja sebesar Rp 107 miliar dilakukan Sekretariat DPRD DKI.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRD DKI Minta Anies Baswedan Copot Kadis Damkar

9 November 2017

Wakil Ketua DPRD DKI Minta Anies Baswedan Copot Kadis Damkar

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik marah, minta Gubernur Anies Baswedan copot Kadis Pemadam Kebakaran DKI Subedjo.

Baca Selengkapnya

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

22 Agustus 2016

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

Bawaslu telah meminta Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dana hibah pengawasan pilkada 2015.

Baca Selengkapnya