TEMPO.CO, Semarang - Datangnya cuaca buruk di laut menjadi petaka bagi para nelayan. Sebab, para nelayan tidak bisa melaut karena gelombang besar dan angin cukup kencang di perairan laut utara Jawa. Mereka pun tak memiliki penghasilan. Banyak nelayan di Rembang yang harus pontang-panting mencari hutang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Munandar, salah satu nelayan di Kragan, Rembang, Jawa Tengah, menyatakan sudah dua pekan ini dirinya tidak melaut. "Gimana mau melaut. Ombak sangat besar, angin juga kencang bisa membahayakan," kata Munandar kepada Tempo, Ahad, 6 Januari 2013.
Munandar mengisi aktivitasnya dengan sesekali membersihkan dan merawat kapal. Munandar pun harus berhutang untuk menghidupi istri dan dua anaknya. Kebutuhan Munandar minimal Rp 50 ribu per hari. "Nanti kalau sudah melaut, utang itu saya bayar," kata Munandar.
Penghasilan Munandar setiap kali melaut tidak menentu. Jika hasil ikan besar maka penghasilan bisa mencapai Rp 500 ribu sekali melaut atau sekitar tiga hari. Tapi, jika kondisi tak menguntungkan, ia pun hanya membawa hasil Rp 50 ribu sekali melaut. "Kadang juga tidak membawa hasil apa-apa," kata dia.
Sekretaris Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia Riyono menyatakan saat ini kondisi nelayan memang sedang kesulitan. Penyebabnya datangnya musim barat dengan ciri gelombang laut besar, angin laut kencang serta tangkapan nelayan mulai berkurang. Riyono menyatakan kondisi alam tidak bisa di lawan karena setiap tahun pasti terjadi. Ia juga menyesalkan tak ada jaminan dari pemerintah. "Jika musim seperti ini seharusnya pemerintah perlu memberikan jaminan sosial nelayan, terutama dalam hal pangan dan kesehatan," katanya.
PPNSI mendesak kepada pemerintah dan anggota dewan untuk memberikan perlindungan nelayan. "Kami minta agar RUU Kelautan segera disahkan karena menyangkut jutaan nelayan kecil yang harusnya menjadi tanggung jawab negara," kata Riyono.
ROFIUDDIN
Berita terkait
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap
5 hari lalu
KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.
Baca SelengkapnyaTiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia
8 hari lalu
Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih
8 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara
12 hari lalu
Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg
13 hari lalu
Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaWalhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN
19 hari lalu
Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaSejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional
23 hari lalu
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaTidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi
31 hari lalu
Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR
41 hari lalu
Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka
Baca SelengkapnyaEksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit
43 hari lalu
Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.
Baca Selengkapnya