Pendaki Gunung Sindoro Meninggal  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 1 Januari 2013 19:22 WIB

Gunung Sindoro. ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Yogyakarta- Tim Search and Rescue (SAR) Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menemukan dua pendaki di kaki Gunung Sindoro kondisi mengenaskan saat berlangsung perayaan pergantian tahun. Seorang pendaki ditemukan dalam keadaan lemas, dan seorang lagi bahkan sudah meninggal.

“Dugaan sementara karena kekurangan oksigen,” kata Ketua Muhammadiyah Disaster Manajemen Center SAR Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Yudo Hadiyanto, saat dihubungi Tempo Senin 1 Januari 2013.

Kedua pendaki itu diduga warga Kapulogo, Desa Kepil, Wonosobo. “Hingga saat ini tim SAR masih mengidentifikasi identitas keduanya,” ujar Yudo. Dia mengatakan sejak Ahad malam, pekan lalu, kawasan Gunung Sindoro telah dipenuhi pendaki untuk menyambut tahun baru.

Keterangan berbeda dari Kepala Pos Gunung Sindoro yang menyatakan ada dua orang tewas akibat gas beracun. "Keduanya sudah meninggal dan telah di evakuasi tim SAR," kata Kepala pos Gunung Sundono, Yuli Rahmatulloh. Menurut Yuli, keduanya pelajar SMP dan SMK. “Ini kejadian pertama kali terjadi.”

Yuli mengatakan, Keduanya ditemukan tewas di kawah utama dengan kedalaman 60 meter pada pukul 6.30 WIB. Gas beracun itu muncul akibat curah hujan yang Tinggi. Dia menjelaskan, lubang dalam kawah itu membawa uap gas beracun. "Gas beracun itu karena tidak berwarna, tidak bau, dan tidak kelihatan maka sulit dideteksi," kata Yuli.

Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono, gas beracun di kawah Gunung Sundoro akibat air hujan berubah menjadi uap gas, bertekanan tinggi akan mendorong gas-gas lain ikut keluar. " SO2 jelas banyak, jika di atas ambang aman, apa akan bisa bertahan pendaki yg letih, lelah, dingin, lapar dan udara yang tipis," ujar Mbah Rono panggilan akrabnya.

Untuk menghindari kejadian serupa, Surono meminta pendaki menyiapkan diri baik fisik maupun perlengkapan. "Please, naik gunungapi aktif bukan seperti Jalan-jalan di mall, harus punya perlengkapan yang memadai," katanya.

SHINTA MAHARANI | BERNADA RURIT

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

29 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

33 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

12 Maret 2024

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya