Pemerintah Akan Larang Syuting Komersial di RS

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 27 Desember 2012 20:32 WIB

Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan berencana melarang pengambilan gambar untuk komersil setelah ada insiden meninggalnya Ayu Tria Desiani, 9 tahun, di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita. Ayu meninggal bersamaan dengan adanya syuting Love in Paris yang dilakukan di Intensive Care Unit di rumah sakit di bilangan Jakarta Barat itu.

"Kelak, semua rumah sakit, terutama milik pemerintah, tidak boleh lagi digunakan untuk syuting," kata Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, ketika ditemui di kantornya Kamis, 27 Desember 2012.

Menurut dia, jika ingin menunjukan adegan di rumah sakit, rumah produksi harus membuat ruangan atau rumah sakit sendiri.

Ali menambahkan, selama ini memang tidak ada aturan yang melarang atau membolehkan syuting di rumah sakit. Namun demi kenyamanan, ini akan dibuat peraturan. "Nanti akan kami rapatkan bersama Ibu Menteri (Nafsiah Mboi) dan jajaran terkait bentuk peraturan yang sesuai," kata Ali. Ia belum bisa menjelaskan bentuknya berupa surat keputusan menteri atau peraturan pemerintah.

Mengenai kasus kematian Ayu, Ali menanggapi bahwa ini masalah kenyamanan, bukan kesalahan prosedur penanganan. "Ini bukan sebab akibat, tidak ada kenyamanan tapi penanganan tidak berpengaruh," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Keuangan Personalia dan Umum KBR68H, Teddy Wibisana, mengungkapkan kronologi wafatnya Ayu Tria Destiani. Anak dari Staff Maintanance dan IT KBR68H, Kurnianto, yang menderita Leukimia itu saat dirawat di ICU Rumah Sakit Harapan Kita meninggal bersamaan dengan adanya syuting sinetron Love in Paris di ruang ICU rumah sakit itu. Kementerian Kesehatan langsung memanggil Direktur rumah sakit sore ini ke kantor.

Ali menambahkan, kementerian akan memberikan sanksi kepada pihak rumah sakit. Namun sanksi yang diberikan, masih akan dibicarakan berdasarkan aturannya. Ia belum bisa menyampaikan sanksi yang diberikan kepada pihak rumah sakit.

Direktur Utama RSAB Harapan Kita, Achmad Soebagyo, mengatakan akan mengikuti peraturan jika kelak memang dilarang melakukan syuting komersil di rumah sakit. Ia juga akan menerima sanksi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Soebagyo meminta maaf kepada keluarga Ayu Tria.

SUNDARI


Berita Terkait:
Rio Dewanto Kaget Pasien Wafat Akibat Sinetronnya

Ayah Ayu Akan Dapat Bantuan Hukum dari KBR68H

Dipakai Syuting, Wamenkes Panggil RS Harapan Kita

Kata Sutradara Love In Paris Soal Meninggalnya Ayu

Ayah Ayu Tak Nyaman Ada Syuting Sinetron di RS

Berita terkait

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

18 September 2018

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

Kuasa hukum RS Omni Alam Sutera tidak bersedia mengomentari keputusan hakim, yang menyatakan Rumah Sakit Omni terbukti bersalah atas kasus malpraktik.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

18 September 2018

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

Ibu dua anak kembar itu merasa puas dengan keputusan pengadilan yang menyatakan RS Omni Alam Sutera terbukti malpraktik.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

12 September 2018

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

Setiap tahun DKI menggelontorkan Rp 1,5 triliun untuk membayar premi BPJS Kesehatan bagi pasien kelas III. BPJS Kesehatan defisit Rp 9,75 triliun .

Baca Selengkapnya

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

30 Agustus 2018

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

Juliana Dharmadi, ibu kembar Jared dan Jayden Cristophel, korban dugaan malpraktik Rumah Sakit Omni menanggung beban hidup berat selama 10 tahun ini.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

29 Agustus 2018

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

Juliana menuduh RS Omni lakukan malpraktik sehingga anak kembarnya buta, dia menggugat Rp 20 miliar.

Baca Selengkapnya

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

27 Februari 2018

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

Beredarnya rekaman video pelecehan seksual oleh seorang perawat menyentak kita semua.Tak mudah menuduh tenaga kesehatan melakukan pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

10 September 2017

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

Pengamat BPJS Watch Timboel Siregar mendesak kepolisian untuk menyelidiki dokter dan petugas rumah sakit yang menolak bayi Debora.

Baca Selengkapnya

Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

10 September 2017

Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

Bayi Debora meninggal di RS Mitra Keluarga karena orang tuanya tak punya Rp 19 juta untuk biaya fasilitas PICU.

Baca Selengkapnya

Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

23 Juni 2017

Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

Rumah sakit ini memiliki sistem pemadaman sebagai langkah
pencegahan.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

28 Maret 2017

Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

Putri Ira Rahmawati meninggal karena keterlambatan dokter memberi pertolongan darurat.

Baca Selengkapnya